My Sweet Duda

chapter 28.

Maaf lama nggak up, sebagai gantinya uthor panjangin part-nya.

Di tunggu...

•••

Tersebarnya video tak senonoh dan info latar belakangnya, membuat verolica frustasi.

Selama ini verolica menyembunyikan kasus ini serapat mungkin, hingga penggemarnya dan media tak ada yang tau.

Bodoh memang! Jika saja dia tak mengganggu rumah tangga max, mungkin hingga sekarang rahasianya tak akan terbongkar.

Sekarang lihat! Perbuatannya membuat ia tak di kontrak di agensinya lagi, nama baiknya tercoreng, jutaan penggemarnya hilang, dan sekarang hujatan tentang dirinya memenuhi media manapun.

Latar belakang bahwa ia juga anak jalang membuat ia semakin frustasi memikirkan apa kata masyarakat di luar sana, bahkan ia tak tau dimana ayahnya, verolica berakting di depan media bahwa orang tua nya telah meninggal semenjak ia kecil, ia berjuang sendiri dari kecil hingga seperti ini.

Dan bodohnya, orang-orang juga mempercayainya, bahkan orang tua max yang dulu menjodohkannya ikut terbohongi olehnya, karna aktingnya di depan media yang seolah tersakiti dan bangkit sendiri, membuat orang tua max yakin bahwa verolica anak baik, jadi mereka kekeh ingin menjodohkan max dengan verolica.

"Sial!!" Teriak verolica.

Saat ini ia berada di salah satu desa terpencil, ia lari dari kejaran para media yang ingin mewawancarai nya, ia juga lari dari kejaran para pria yang sudah menyewanya.

"Bagaimana ini!!! Sialan!! Akhhh." Raung verolica mengacak isi kamar kecil ini

"Max sialan!!!"

Ponsel yang berdering sedari tadi tak ia hiraukan, yang verolica lakukan hanya menangis meraung.

Verolica tau bahwa ini semua max yang lakukan, karna sehabis dia pergi dari mansion max, pria itu menelfonnya dan bilang jika ia tak akan tinggal diam, pertama verolica pikir itu hanya gertakan saja, karna Sifat dingin dan acuh max yang verolica kenal.

Tapi setelah ini semua terjadi, baru verolica tau bahwa ucapan max bukan main-main.

*

Aira berencana untuk membawakan bekal ke kantor max.

Lelaki itu sedari tadi malam, masih bersikap dingin padanya, bahkan tadi pagi max langsung berangkat ke kantor tanpa menunggunya bangun terlebih dahulu.

Aira kapok, ia tidak akan melanggar aturan yang di buat max, sungguh, sikap dingin max sangat tak biasa untuk dirinya, tatapan datarnya membuat Aira tak sanggup menatap max lama dan sikap yang biasa manja max tunjukkan pada nya kini tak ada.

Maka dari itu, Aira akan membawakan bekal untuk max, dan membujuknya.

Kini Aira sudah siap dengan penampilannya, fairel ia titipkan pada bi Ita, karna khawatir jika ia membawa fairel, ia akan lebih fokus pada bayi itu, dan juga Aira takut fairel rewel disana, bukan tanpa alasan, karna belakangan ini fairel sangat rewel jika di ajak ke tempat asing selain di mansion ini dan di mansion Aira.

Berjalan ke luar mansion, sambil menenteng rantang makanan untuk max, tadi ia telah meminta pada maid untuk memasakkan makanan kesukaan max.

Di halaman mansion max yang luas sudah ada mobil yang sudah standby disana, Aira memasuki mobil itu dan duduk di kursi belakang.

Mobil pun berjalan menuju perusahaan max berada.

*

Mengetuk pintu ruangan max Aira lakukan setelah ia sampai disini, tak lama suara dengan nada dingin terdengar menyuruhnya masuk.