019

48.8K 1.9K 49
                                    

Hai🥰 ketemu lagi sama saya, author yang baik hati, suka menolong, rajin menabung dan tidak pelit ☺️

2 hari nggak up, kangen nggak? Hehe:)

Oy! Makasih banget 95k nya, nggak nyangka banget bakal serame ini.

****

Aira menguap, menjatuhkan badannya di kasur setelah menyusui fairel yang kini kembali tidur.

Hari ini sangat melelahkan, pulang sekolah Aira harus kembali kerumah mamahnya, disana ada pesta kecil-kecilan karna ayah Aira telah membuka cabang baru.

Di sana ia membantu memasak sambil mengurus fairel yang lebih rewel hari ini, lain juga dengan max yang selalu merajuk iri kepada anaknya yang lebih banyak menempel pada Aira, max selalu mengambil kesempatan setiap saat, jika fairel nen maka max juga harus nen, maka dari itu sangat melelahkan hari ini.

Untung saja setelah acara selesai, sekretaris max menelfon dan ada hal penting yang max sendiri yang harus menyelesaikan nya.

Sampai sekarang tuan manja itu belum pulang, tapi tadi sudah memberi kabar jika ia akan pulang sangat larut malam.

Jam menunjukkan pukul 1 malam, untung fairel tertidur lagi, jika tidak Aira tak akan bisa mengistirahatkan badannya.

Aira menarik selimut hingga dadanya dan menutup matanya, sambil berdoa max tidak akan mengganggu tidurnya.

*

Pukul 3 pagi max baru menyelesaikan berkas dan dokumen di kantornya, banyak meeting yang harus ia kerjakan hari ini juga, itu mengapa ia baru pulang sekarang.

Masuk ke dalam kamar mata max langsung tertuju pada Aira yang tertidur menghadap pada dirinya, melepaskan jas serta kemejanya max langsung beranjak mendekat ke arah Aira.

Ia mencium kening, dan dua pipi Aira, lalu turun pada bibir Cherry menggoda yang tidak terlapisi apapun, seperti lipbalm yang biasa Aira pakai.

Max mengecup lama, lalu melumatnya pelan membuat kelelahan yang max rasakan hari ini mengurang, merasakan Aira menggeliat max segera melepas lumatannya, beralih menatap wajah gadisnya yang sangat cantik.

Max tersenyum kemudian mencium kening Aira dan beranjak melangkah mendekat pada anaknya yang kini gembul karna Aira yang selalu memberinya kasih sayang seorang ibu dan memberinya asi.

Mencium pipi gembul itu dan mengelus lembut rambut tebal fairel.

Setelahnya max beranjak ke kamar mandi, memandikan tubuhnya yang sudah sangat lelah dan lengket.

*

15 menit kemudian max keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggangnya.

Terkejut karna tidak menemukan Aira di kasurnya, matanya mengelilingi seluruh kamar tapi tetap tidak menemukan Aira, melangkah ke arah balkon kamar, tapi tetap tidak ada Aira.

Segera max melangkah keluar kamar, masih tetap menggunakan handuk yang hanya melingkar di pinggangnya, menuruni tangga dan menyusuri mansion nya yang gelap karna lampu sudah di matikan di beberapa tempat.

Melewati ruang keluarga, lalu ke arah ruang tamu, max tetap tidak menemukan Aira.

Ia melangkah ke arah dapur saat mencium wangi masakan, dan benar saja di sana Aira tengah memasak mie instan.

Segera saja max memeluk Aira dari belakang, menghela nafas lega, menyembunyikan wajahnya di leher Aira yang wangi khas bayi, mungkin karna mengurus fairel maka wangi fairel juga menempel di badan Aira.

Aira terkesiap saat merasakan pelukan erat dari belakangnya, tapi kembali tenang saat mencium wangi sabun max yang aira sangat kenal, karna Aira juga mandi di satu kamar mandi yang sama dengan max, maka aira tau wangi sabun max.

"Mas baru pulang?" Tanya Aira tangannya mengelus tangan kekar yang melingkari perutnya.

Max menggeleng membuat Aira geli karna jambang tipis max yang ikut tergesek di lehernya.

Membalikkan badannya menatap max seraya menunggu mie yang di masaknya, masak.

"Istirahat gih! Capek banget kan?" Suruh Aira tangannya mengelus pundak max.

Max menggeleng dan kembali memeluk Aira, "mas udah makan? Tadi aira udah nitipin bekal buat mas, udah di makan?"

Max mengangguk, tadi saat makan malam max meminta Aira membuatkannya makanan, Aira hanya mengiyakan, tapi berhubung sudah malam, dan fairel juga sangat rewel, jadi Aira menyuruh supir yang mengantarkannya.

"Yaudah, istirahat sana! Aira lapar lagi, masih mau makan." Ujar Aira berusaha melepaskan pelukannya.

Tadi saat makan malam, Aira hanya makan sedikit, karna fairel yang tidak bisa jauh lebih lama darinya.

"Mau nemenin Aira aja." Ujar max tetap memeluk Aira.

"Mas kamu capek loh! Sana gih tidur! Awas dulu, mie Aira udah masak." Aira membalikkan badannya membiarkan max memeluknya, mengikutinya saat bergerak ke sana kemari.

Setelah selesai menyampurkan bumbu mie nya, Aira berjalan ke meja makan masih dengan tuan max yang menemplok di belakangnya.

"Mas duduk dulu." Ujar Aira saat ingin duduk tapi max seakan tidak mengerti ia tetap memeluknya.

Max menghela nafas dan melepaskan pelukannya, ia mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

Aira juga mendudukkan dirinya di kursi samping max, dan mulai menyantap mie nya.

Menoleh menatap max yang juga menatapnya, "mas mau?" Tanya Aira yang di jawab anggukan oleh tuan max.

Dan jadilah Aira makan berdua dengan tuan max di pagi buta pukul 3.30.

Setelah selesai Aira makan, Aira mencuci piringnya dan gelas yang tadi ia pakai. "Ayo tidur." Ajak Aira setelah selesai mencucinya, Tangan nya terulur mengajak max untuk berdiri dan kembali ke kamar.

Max berdiri, menerima uluran tangan Aira, kini max menempatkan Aira di depannya dan kembali memeluknya dari belakang.

Aira berjalan ke arah kamar dengan tuan max yang memeluknya dari belakang, melelahkan memang, namun apa Aira bisa menolak? Tentu tidak, jika Aira menolak maka max akan menjadi-jadi.

Setelah sampai di kamar, max langsung melepaskan handuknya, tenang! Max memang menggunakan handuk Tanpa atasan, tapi didalam handuk itu, max masih menggunakan boxer.

Aira merebahkan tubuhnya di kasur, di susul max yang tidur di sampingnya. "Ayo nen!" Ujar max bersemangat dengan senyuman lebarnya, bertolak belakang dengan wajahnya yang terlihat sangat kelelahan.

Segera Aira membuka kancing baju nya, Aira tentu saja tidak menggunakan bra di malam hari, karna jika fairel menangis Aira tidak akan kerepotan membuka bra nya, Aira memiringkan tubuhnya menghadap max.

Dengan semangat max melahap puting bulat itu, ia mengambil tangan Aira dan meletakkan nya di rambutnya, bermaksud untuk mengelusnya.

Aira mengelus rambutnya dan punggung max yang tidak terlapisi apapun.

Kenyataan yang harus Aira hadapi ialah, max tidak bisa tidur jika tidak menghisap miliknya.
Maka dari itu Aira harus selalu berada di samping max.

Max sendiri bingung, ini pertama kalinya ia menghadapi perasaan seperti ini, tapi yang terpenting ia tidak ingin mengakhiri kebiasaan terbarunya.

Dulu, jika tidak tidur 2 malam pun ia tetap kuat, tapi sekarang... Entahlah tapi max, nyaman dengan kebiasaan terbarunya.

****

Hehe:) nyengir dulu...

Moga suka ya;)

02-02-22

My Sweet DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang