26 | titik api

177 80 2
                                    

Zhou Ye, memilih beranjak dari bengkel tempat ia dan pacarnya singgah untuk membetulkan ban motor yang bocor akibat paku besar yang tak sengaja terlindas.

Beruntung ada bengkel kecil yang masih buka meski langit sudah mulai gelap tanda malam akan segera tiba.

Zhou Ye dan sang pacar tengah melakukan perjalanan menuju kampung halamannya yang sebenarnya sudah tidak terlalu jauh lagi itu.

Sambil melihat-lihat pemandangan di sekitar area pegunungan tempat ia berdiri saat ini, Zhou Ye mengarahkan ponselnya ke sekeliling. Niatnya hendak merekam beberapa detik video untuk diunggah ke laman media sosialnya.

"Loh, hari gini masih ada yang pake obor?" ucapnya ketika melihat titik-titik cahaya yang bersumber dari obor di sekitar area tebing yang terletak lumayan jauh dari tempatnya merekam saat ini.

Zhou Ye terus mengamati. Terus mengamati titik-titik cahaya yang terus berpindah tersebut. Sempat ia mengira kalau itu adalah penduduk sekitar yang tengah mencari sesuatu di sana.

Hingga ketika cahaya itu terus turun secara lurus menuruni tebing yang sudut kemiringannya hampir mencapai 90 derajat tersebut.

"Kok nggak muter?" ucap Zhou Ye heran. Jalan yang ia lewati saja memutari area pegunungan dan tebing lainnya. Masa iya jalan di tebing yang cukup jauh dari hadapannya itu lurus-lurus saja dari atas ke bawah.

Tak masuk akal. Begitu pikir Zhou Ye.

Belum sempat mendapat jawaban atas rasa heran kejadian sebelumnya, Zhou Ye dikagetkan dengan kemunculan titik api lainnya yang berasal dari atas tebing yang sama.

Ikut menuruni area seperti titik api yang sebelumnya. Bedanya, titik api tersebut berjalan dengan cepat. Tak seperti obor yang dipegang oleh orang yang berjalan kaki. Melainkan seperti dibawa oleh orang atau sesuatu yang sedang terbang.

Membuat Zhou Ye seketika meneguk ludah karena perasaan takut yang tiba-tiba menderma.

Memutuskan untuk balik badan, Zhou Ye segera berlari menghampiri sang pacar dengan montir yang masih sibuk memperbaiki ban motor yang mereka kendarai.

"Kenapa?" tanya sang pacar ketika melihat gelagat aneh yang ditunjukkan oleh Zhou Ye.

"Nggak ada," jawab Zhou Ye yang tak ingin membicarakan apa yang dilihatnya sekarang juga.

Setidaknya tidak di sini.

Mungkin di tempat tujuan mereka nanti Zhou Ye baru mau membuka suara untuk bercerita.

Di mana pun.

Asal jangan di sini.



"Diemin aja, mbak. Mereka cuma numpang lewat," ucap sang montir paruh baya yang sepertinya mengerti dengan apa yang dialami oleh Zhou Ye barusan.

urban legend; c-idols  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang