34 | a sudden scars

183 69 3
                                    

"Na, ayo ke rumah. Makan."

Nana, yang tengah menonton televisi, langsung menoleh ke arah pintu. Ia melihat adik dari sang ibu yang tengah menggendong anaknya yang masih berusia dua tahun, berdiri di ambang pintu.

Kebetulan, rumah yang Nana tempati bersebrangan dengan rumah milik sang paman.

"Eh, iya, sebentar. Aku-"




JLEB!


Mendadak listrik turun. Semua penerangan dan alat elektronik lainnya padam seketika.

Nana sontak berlari keluar. Menuju arah di mana saklar listriknya berada.

Semua rumah di sekelilingnya menyala. Hanya rumahnya saja yang padam. Kemungkinan listrik turun karena daya listrik yang memang kecil tersebut. Maklum, Nana baru pindah ke rumah yang baru dibeli oleh orang tuanya sebulanan ini. Keluarganya belum sempat merenovasi rumah, ataupun menambah daya listrik yang ada. Bahkan, yang menempati rumah ini baru Nana seorang. Keluarganya yang lain masih menempati rumah lama.



Dan benar saja dugaan Nana, listrik di rumahnya turun akibat penggunaan yang mungkin terlalu banyak.

Padahal Nana hanya menyalakan lampu dan televisi. Biasanya listrik akan turun bila Nana menyalakan lampu, televisi, mesin cuci, kipas angin dan setrika listrik secara bersamaan.

Tak terlalu memikirkan hal tersebut, baru saja Nana ingin menyalakan listriknya, tiba-tiba terdengar suara tangisan dari anak sang paman.

Mendengar itu, membuat Nana buru-buru menyalakan listriknya. Mungkin anak sang paman takut dengan gelap, begitu pikir Nana.

Anehnya, ketika listrik sudah menyala dan lampu-lampu yang ada sudah kembali menerangi setiap penjuru ruangan, tangisan sang balita tak juga reda. Membuat Nana sontak langsung menghampiri sang Paman dan anaknya.

"Adek kenapa, Paman?" tanya Nana penasaran. Terlihat sang Paman yang terus memegangi tangan sang buah hati.

"Nggak tahu ini, Na. Kukunya tiba-tiba berdarah. Padahal sebelumnya enggak."

Nana mendekati balita mungil tersebut. Dilihatnya luka yang ditunjukkan oleh sang Paman. Terlihat olehnya kuku yang setengah patah hingga mengeluarkan darah dari jari kecilnya. Membuat Nana meringis karena bisa membayangkan rasa sakitnya.

urban legend; c-idols  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang