40 | do you believe in ghost?

180 67 0
                                    

"Kalian percaya hantu?" tanya Esther Yu pada Chaoyue dan Zhou Ye yang merupakan teman dekatnya yang sudah lama tak bertemu dan baru bertemu hari ini.

"Percaya gimana?" tanya Zhou Ye bingung.

"Kalau gue sih percaya. Di dunia yang super luas ini, nggak mungkin cuma ada manusia. Makhluk lain pasti ada, termasuk makhluk gaib. Salah satunya hantu." Jawab Chaoyue.

"Lo sendiri gimana?" tanya Esther pada Zhou Ye lagi.

"Gue bingung. Yang harus gue percaya tuh apanya. Eksistensinya atau soal gue percaya mereka kayak gue percaya ke orang terdekat gue." Timpal Zhou Ye.

"Ah," Esther dan Chaoyue baru mengerti maksud perkataan Zhou Ye.

"Maksud gue soal eksistensi mereka." Jelas Esther lagi.

"Ya kalau itu gue percaya."

"Ini serius kita mau ngomongin soal hantu?" tanya Chaoyue kemudian. Meski ia percaya dan tidak terlalu takut. Tapi tetap saja topik soal hantu bukanlah topik yang dia ekspektasikan.

"Iya juga." Timpal Zhou Ye. "Kenapa deh kok tiba-tiba ngomongin soal hantu?"
 
 

Chaoyue dan Zhou Ye kompak menoleh ke arah Esther. Memandangnya dengan pandangan menuntut sebuah jawaban.
 
 

"Kayaknya di apart gue ada hantu," ucap Esther kemudian. Membuat alis Chaoyue terangkat.

"Lo diganggu?"

"Lebih ke ngerasa diawasin, sih."

"Bukannya lo tinggal sendiri?"
 
 

Esther menganggukkan kepala.
 
 

"Diawasin dalem tidur apa gimana?" tanya Chaoyue untuk kesekian kalinya.

"Semacam itu."

"Oh. Itu namanya sleep paralyzed. Biasanya terjadi karena badan lo belum bangun atau sadar 100% tapi kepala lo nya udah bangun. Paham nggak?" tanya Zhou Ye.

"Gue tahu soal sleep paralyzed dan gue bukan kena sleep paralyzed, Zhou. Sebaliknya, gue malah kayak badan gue udah bangun padahal pikiran gue belum."

"Maksudnya?" tanya Chaoyue dan Zhou Ye kompak. Keduanya mengerutkan kening mendengar ucapan Esther yang sulit mereka pahami.

"Kayak.... tiap pagi, gue selalu kebangun tidur di depan pintu masuk apart. Padahal sebelumnya gue tidur di kamar."

"Sleepwalking?" ucap Chaoyue.
 
 

Esther menggedikkan kedua bahunya.
 
 

"Gue nggak pernah punya riwayat sleepwalking sebelumnya."

"Udah coba rekam diri lo pas tidur?" tanya Zhou Ye.
 
 

Esther menggelengkan kepalanya.
 
 

"Nggak berani."

"Kenapa?"

"Terakhir kali gue lakuin itu, gue lihat pintu kamar yang udah gue kunci kebuka sendiri. Terus boneka yang ada di rak atas di kamar gue, jatuh sendiri. Belum lagi anjing gue yang ternyata tiap tengah malem kebangun dan ngelihatin daun pintu kamar gue yang kebuka sendiri itu. Tapi dia seolah lagi ngelihatin orang. Bukan pintunya."

"Damn. Kok lo betah tinggal di situ?"

"Itu di apart lama. Bukan yang sekarang. Cuma tetep aja gue trauma ngerekam diri sendiri pas lagi tidur."

"And turns out your current apartments is being haunted too?" ucap Zhou Ye, yang diangguki oleh Esther.

"Pernah nggak lo kepikiran kalau yang berhantu itu bukan apart lo. Tapi lo nya."

"Hah?" Esther mengerutkan kening mendengar ucapan Chaoyue.

"Iya, maksudnya. Yang ganggu lo itu hantu yang ngikutin lo. Bukan yang ada di tempat lama atau baru." Jelas Chaoyue.
 
 

Membuat Esther mendadak terdiam. Ucapan Chaoyue ada benarnya. Selama ini, hal itu tak pernah terpikirkan oleh Esther.
 
 

"Atau gini aja," ucao Zhou Ye lagi. "Lo coba ke dokter dulu. Menurut gue ada kemungkinan lo sleepwalking. Pasti nanti sama dokter diarahin lo harus ngapain buat pembuktian atau semacamnya. Kalau ternyata emang bukan sleepwalking, kita cari orang yang bisa lakuin pengusiran di badan lo. Gimana?" usul Zhou Ye.

"That's a good idea!" timpal Chaoyue. "Karena jujur ya, Esther, kalau ternyata emang bukan sleepwalking. Itu hantunya nyeremin banget karena  bisa sampe mindahin lo ke mana-mana. Like, beruntung lo cuma dipindahin dari kamar ke depan pintu. Gimana kalau selanjutnya lo dipindahin ke tempat lain yang lo nggak tahu dimana. You better do some exorcism."

urban legend; c-idols  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang