"Mungkin nggak, sih, kalau itu tuh bermasalah di lo nya?" ucap Zhou Ye pada Gongjun yang baru saja menceritakan kalau sudah dua kali ia mengalami kejadian menemukan belatung di mie instan yang sudah dimasak dan hendak ia makan.
Mie instan tersebut dia dapatkan dari Zhehan yang memang selalu menyetok belasan bungkus mie instan setiap bulannya.
Kebetulan waktu itu pernah main ke rumah Zhehan dan meminta beberapa bungkus untuk dibawa pulang.
Sialnya, ketika ia masak dan hendak makan, selalu ia dapati hewan kotor menjijikan tersebut di piringnya.
Dan kejadian kedua kali yang tidak bisa dibilang kebetulan tersebut membuatnya sedikit khawatir. Bukan khawatir pada dirinya sendiri, tapi pada Zhehan yang membeli mie instan tersebut.
"Iya, soalnya gua makan baik-baik aja. Entah, sih, guanya yang kurang ngeh atau emang nggak ada. Tapi selama ini gua makan ya... fine-fine aja. Nggak pernah sekalipun dapetin belatung di mie yang gua masak." Jelas Zhehan menambahkan.
Ah, saat ini mereka bertiga sedang berkumpul di pantry kantor tempat mereka bekerja.
"Kalau kata gue mah. Kayaknya ada yang ngirim sesuatu ke lo, Jun." Timpal Zhou Ye lagi.
Membuat Gongjun jadi sedikit kepikiran. Selama ini ia mengira kalau Zhehan yang jadi sasaran orang yang jahat kepadanya, eh, tak tahunya Zhou Ye malah mengatakan dia yang kemungkinan besar menjadi target.
"Inget nggak sih, Han, dulu ibu lo pernah ngalamin hal kayak gini juga?" ucap Zhou Ye lagi.
"Hah?"
"Itu loh yang lo cerita kalau ibu lo masak ikan seger. Baru diangkat dan ditaro di atas meja, lima menit kemudian tiba-tiba udah dipenuhin belatung di makanannya? Dan itu nggak cuma sekali tapi berkali-kali?"
"Ah! Inget, inget!"
"Nah itu maksud gue, Jun. Jadi itu binatang bukan ada di bahan makanannya. Itu binatang kiriman emang ditujuin buat lo, makanya pas lo mau makan, tahu-tahu mereka muncul di makanan lo." Jelas Zhou Ye lagi.
Gongjun semakin diam. Tenggelam dari pikiran berbagai kemungkinan.
Pertama, kemungkinan kalau memang hewan tersebut sudah ada di dalam bungkus mie instan sejak awal karena kesalahan produksi pabrik.
Kedua, kemungkinan kalau ada orang jahat yang ingin mengirim sesuatu yang jahat kepada Zhehan tapi ia juga ikut kena karena ia meminta bahan makanan Zhehan.
Dan kemungkinan terakhir adalah kemungkinan yang dikatakan oleh Zhou Ye barusan. Yaitu, dia yang menjadi target sedari awal. Bukan Zhehan, bukan yang lain.
"Atau ya pandangan lo dibikin jelek ke makanan itu." Timpal Gongjun kali ini. "Gua pernah denger kalau hal-hal gaib kayak gini tuh bisa bolak-balikin keadaan. Kayak misal ada orang pake susuk. Di mata orang biasa dia kelihatan wah padahal enggak. Dan bisa juga sebaliknya."
"Inget-inget, deh lo, Jun. Punya musuh nggak? Atau ada yang sakit hati sama lo gitu?"
"Mana ada? Gua aja main sama lo-lo doang."
"Di divisi lo?" tanya Zhehan. "Lo, 'kan, abis diangkat jadi kartap."
Gongjun kembali diam. Dia tak cukup akrab dengan orang-orang di divisinya. Baginya, orang-orang di sana terlalu palsu dan suka sekali bertingkah seperti penjilat kepada atasannya. Mereka juga diam-diam hobi menjelekkan satu sama lain di belakang punggung masing-masing.
Makanya Gongjun memilih pergi dengan Zhehan dan Zhou Ye yang berbeda divisi dengannya.
"Yang diangkat jadi kartap cuma lo doang. Bisa aja ada yang iri."
KAMU SEDANG MEMBACA
urban legend; c-idols ✅
Fanfiction[BOOK EIGHT] horror short stories collection starring by chinesse idols 🎥 started: 29th June 2020 finished: 21st March 2022