2 | mark man

1K 223 3
                                    

"Gue tuh beneran nggak ngerti banget, kenapa kita harus tidur di tempat kayak gini???? Kenapa nggak di hotel aja? Gak mungkin kita semua nggak mampu kalau cuma sekedar buat bayar hotel, atau nggak Villa kek, guest house kek, asal bukan kemping di tengah hutan terus tidur di bawah tenda begini!!"
 
 

Meng Meiqi.
 
 
Hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar keluhan Chao Yue entah untuk yang keberapa kalinya sejak tiba siang tadi.

Saat ini mereka berdua dan teman sejurusan mereka yang lain tengah mengikuti acara makrab yang diadakan oleh para kakak tingkat dari jurusan mereka.

Dan sebagai mahasiswa jurusan Ekowisata, tema Makrab mereka kali ini adalah Alam. Makanya tak seperti jurusan lainnya yang cenderung mengadakan makrab di Vila atau semacamnya, jurusan Ekowisata lebih memilih mengadakan di hutan di bawah kaki gunung yang cukup terkenal di daerah mereka.
 
 
"Lo tahu nggak sih soal legenda The Mark Man di daerah sini?" tanya Meiqi pada Chao Yue.

Chao Yue menyipitkan matanya, ia mendecih dengan pandangan meremehkan.

"Sorry ya Qi, meski gue bukan orang yang betah tinggal di tempat kayak gini, gue bukan orang yang penakut! Jadi lo nggak bisa nakut-nakutin gue dengan cerita berhantu lo itu!" ucap Chao Yue.

"Dengerin dulu, gue bukan mau nakutin, cuma mau cerita aja. Biar bisa jaga-jaga."

"Jaga-jaga? Dari apa?"

"Ya dari Mark Man ini."

"Mark Man?" Ulang Chao Yue mulai tertarik.

"Manusia penanda."

"Jadi dia bukan hantu?"

Meiqi menggelengkan kepalanya. Wajahnya kali ini berubah menjadi lebih serius.

"Dulu, duluuuuu banget, zaman mungkin kita belum lahir, pokoknya udah lama banget deh. Ada sekelompok anak pramuka yang ngadain acara kemah di sini. Dari sekolah mereka juga. Kalau nggak salah anak-anak SMP. Mereka kemah selama 3 hari. Waktu kemah itu, secara mendadak ada satu anak yang hilang, nggak tahu kemana, pokoknya tahu-tahu hilang aja. Semua temen-temennya nggak bisa nemuin dia meski mereka udah terus-terusan nyari selama dua hari. Mereka mikirnya mungkin temen mereka satu itu nggak betah dan milih pulang. Sampai akhirnya di hari terakhir waktu mereka mah pulang, pas mereka lagi beres-beres tenda, tiba tiba..."

Meiqi menghentikan perkataannya. Sengaja memberi jeda, Chao Yue mulai larut dan menunjukan raut wajah penasaran.

"Tiba-tiba?"
 
 
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"
 
 
 
Sebuah teriakan terdengar. Meiqi dan Chao Yue refleks langsung keluar dari dalam tenda mereka dan ikut mendatangi sumber suara teriakan tersebut seperti teman-temannya yang lain.

Dimana ternyata itu adalah Mimi, yang saat ini tengah dipeluk oleh Fujing dengan wajah ia sembunyikan di dalam bahu Fujing.

"Kenapa?" tanya Meiqi pada Sunnee yang turut berada di sana.

"Tadi pas Mimi lagi mau ketoilet dia nggak sengaja kesandung sesuatu dan pas dia lihat ternyata itu tangan," ucap Sunnee memberitahu.

"Mayat dong?" ucap Chao Yue dan diangguki oleh Sunnee.

Tak seperti yang lain yang hanya melihat dari jauh, Meiqi malah mendekati mayat yang ditutupi oleh kain tersebut kemudian berjongkok di sebelahnya.

Meiqi membelalakan matanya ketika ia melihat sesuatu yang berada di punggung tangan mayat tersebut.
 
 

"Mark Man!" seru Meiqi yang refleks menutup mulutnya.

"Kenapa, Ki?" tanya Chao Yue ketika mendengar seruan Meiqi.
  
 
Meiqi menoleh ke arah Chao Yue sembari menunjuk tangan mayat tersebut. Dimana terdapat luka sayatan bertandakan huruf H.
 
 
 
"Ada tanda dari Mark Man di tangannya!!"
 
 
 
The H Man, atau Meiqi menyebutnya Mark Man, legenda tentang seorang pembunuh kejam yang menandai para korbannya dengan sebuah huruf H.

Katanya bila kalian lebih masuk lagi ke dalam hutan. Kalian akan menemukan sebuah bangunan terbengkalai usang yang katanya adalah rumah dari pembunuh sadis tersebut.

Mark Man.

urban legend; c-idols  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang