"Stop!" seru Ding Yuxi pada Renmin, kekasihnya yang hendak turun dari mobil yang baru saja ingin dinyalakan mesinnya oleh Yuxi.
"Kenapa?" tanya Renmin bingung. "Aku denger suara kucing, yang. Kayaknya dia laper. Makanya ngeong-ngeong gitu."
Renmin, kembali memegang pintu mobil milik Yuxi, lagi. Hendak membuka pintu tersebut tatkala lagi-lagi Yuxi menghentikannya.
"Nggak, ayang. Itu bukan kucing."
"Ih, aku yakin kok itu kucing. Suaranya jelas gitu."
"No, ayang. Bukan." Tegas Yuxi lagi. "Coba kamu diem dulu, terus dengerin sekali lagi. Kita tungguin. Kira-kira lima menitan dari sekarang."
Renmin mendengus kesal. Namun, ia iyakan usulan Yuxi.
Keduanya menunggu selama beberapa menit.
Suara kucing yang mengeong tersebut terus terdengar. Sebagai pecinta kucing, Renmin adalah orang yang sangat tidak tegaan bila mendengar suara semacam itu. Instingnya selalu memerintahkannya untuk menghampiri hewan berbulu tersebut. Meski hanya sekadar untuk melihat ataupun mengusap kepalanya.
"Satu menit lagi!" ucap Renmin setelah melirik waktu yang ditunjukkan oleh jam di ponselnya.
Suara kucing tersebut masih terdengar. Meski ada sedikit perubahan dalam nadanya mengeong. Hingga ketika menit kelima hampir datang. Yuxi dan Renmin mendengar suara lain. Bukan lagi ngeongan kucing, yang mereka dengar kali ini berbeda 180 derajat. Bahkan sama sekali bukan suara hewan.
Melainkan, suara....
'Hihihihihihihihihihihiii...'
tawa dari mbak cantik yang sangat memekakkan telinga.
"Mereka emang suka begitu, yang. Suka niruin suara binatang. Lain kali kamu harus hati-hati. Jangan sampe ketipu sama si mbak cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
urban legend; c-idols ✅
Fanfic[BOOK EIGHT] horror short stories collection starring by chinesse idols 🎥 started: 29th June 2020 finished: 21st March 2022