39 | which one is the true

164 66 1
                                    

Li Wenhan, menoleh ke belakang ketika merasa namanya dipanggil oleh seseorang. Ia yang tengah mengambil potret langit senja berwarna jingga kemerahan, sontak menghentikan kegiatannya dan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.

Wenhan kira, yang memanggilnya adalah sang ibu yang memang menjadi satu-satunya anggota keluarganya yang berada di dalam rumah. Di mana ayah dan kakak perempuannya belum pulang kerja dan baru akan tiba di rumah sekitaran jam 7 nanti malam.

Makanya, Wenhan masuk ke dalam rumah dan mencoba memanggil-manggil sang ibunda.

Wenhan bahkan pergi ke lantai dua menuju kamar orang tuanya untuk mencari keberadaan sang ibu.

Sayang, keberadaannya tak bisa Wenhan temukan di lantai dua sana.
 
 
"Ya udah lah..." katanya yang kemudian memilih kembali turun ke lantai dasar.

Tenggorokannya yang terasa kering membuatnya berniat untuk ke dapur guna mengambil sebotol air mineral untuk melepaskan dahaganya.

Dapur sendiri berada di lantai dasar, di bagian belakang. Tepatnya di samping kamarnya sendiri.

"Loh di sini ternyata ibu," ucap Wenhan ketika melewati ruang jahit dekat ruang tengah yang berada persis di samping kiri kamarnya. "Perasaan tadi nggak di sini," ucap Wenhan lagi.
 
 

Wenhan yang sudah menghentikan langkahnya tepat di depan pintu ruang jahit, berniat untuk menghampiri sang ibu.

Namun niatan tersebut terhenti karena mengingat niatan awalnya turun ke bawah adalah untuk melepaskan dahaganya terlebih dahulu. Makanya, Wenhan langsung melanjutkan langkahnya dan melesat menuju dapur.
 
 
Sial, baru saja menginjakkan kakinya di atas keset dapur, Wenhan dikejutkan dengan keberadaan sang ibu yang tengah duduk di depan meja dapur. Tengah menyiapkan bahan masakan yang akan dimasaknya untuk makan malam nanti.

Langkah Wenhan terhenti. Tubuhnya bahkan tanpa sadar mundur beberapa senti, sebagai wujud dari keterkejutan ditambah rasa takut yang mendadak datang.
 
 

"Kenapa, dek? Ngapain kamu mundur-mundur di situ?" tanya sang ibu membuat langkah Wenhan terhenti.

"I-itu yang di ruang jahit, siapa bu? A-ada tamu kah?" tanya Wenhan agak terbata.
 
 

Wenhan memang hanya melihat punggung perempuan di ruang jahit tadi. Tapi, Wenhan sangat yakin kalau itu adalah ibunya. Bahkan pakaian yang sedang dikenakan pun sama. Dan Wenhan hapal betul bagaimana perawakan sang ibu meski itu hanya dari belakang tanpa terlihat wajah.

Namun, yang di hadapannya saat ini. Yang bisa Wenhan lihat jelas raut wajahnya, juga merupakan sosok ibunya sendiri.

Dan, kalau benar yang di depannya saat ini adalah sang ibu, lalu yang di ruang jahit tadi siapa?
 
 

"Emang di sana ada siapa, dek? Hari ini nggak ada tamu kok," jawab sang ibu membuat lututnya mendadak lemas seketika.
 
 

Terlebih ketika matanya tak sengaja mengarah ke arah pintu dapur yang terbuka. Ekor matanya menangkap sosok lain yang menyerupai sang ibu, yang tengah berdiri di halaman belakang sembari tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya.
 
 
 
Jadi.... yang mana yang sebenarnya merupakan sosok sang ibu?
 
 

Yang berada di ruang jahit?
 
 

Yang tengah duduk tak jauh di hadapannya?
 
 

Atau yang berada di halaman belakang rumah?

urban legend; c-idols  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang