49 | pantangan di saat lembur

166 63 0
                                    

Kerja lembur sampai larut malam adalah hal yang biasa dilakukan menjelang penutupan buku akhir tahun di perusahaan tempat Ma Tian Yu bekerja.

Hal tersebut adalah konsekuensi yang sudah disepakati bersama di awal seleksi karyawan tahap wawancara. Oleh karena itu, Tian Yu tidak pernah sekalipun melayangkan protes meski harus pergi pagi pulang pagi.

Well, setidaknya ia mendapat bayaran yang cukup tinggi. Setimpal dengan tenaga dan waktu yang ia korbankan.

Seperti malam ini.

Lagi-lagi Tian Yu harus tinggal lebih lama di kantornya. Tugasnya mengaudit laporan keuangan yang harus diserahkan esok siang dalam kegiatan meeting bersama beberapa para petinggi perusahaan.

Tak hanya sendiri, ada karyawan lain seperti dirinya yang turut melakukan hal yang sama.

Setidaknya ia tidak sendiri, begitu pikir Tian Yu.

"Tian?"

Tian menoleh. Ia menggeser kursinya untuk keluar dari cubicle miliknya.

"Iya bos?"

"Udah mau jam 11. Tolong bilangin anak baru yang baru pertama kali lembur itu."

"Soal?"

"Biasa."

"Oh, oke. Siap bos!" Jawab Tian Yu sembari mengacungkan jempol kepada sang atasan yang turut lembur di kantor.

Kemungkinan semua karyawan yang lembur saat ini akan menginap di kantor.


Menuruti perintah sang atasan, Tian Yu beranjak dari kursinya. Ia lalu menghampiri cubicle salah satu karyawan baru yang baru saja kembali dari toilet.

"Yi." panggilnya pada karyawan bernama Wu Xuan Yi tersebut.

"Iya, Pak?"

"Nanti kalau lo ke pantry atau ke manapun deh, terus denger ada suara orang yang jualan sate sambil teriak sateeee sateeee gitu. Jangan digubris ya. Cuekin aja."

"Eh? Oh, iya, Pak. Emang kenapa ya, Pak? Kita nggak boleh beli makanan di luar ya, Pak?"

"Nggak gitu, Yi."

"Beli makanan di luar mah boleh-boleh aja. Cuma logikanya, mana mungkin suara tukang sate yang jualan di luar kedengeran sampai ke lantai 7 begini? Nggak masuk akal, 'kan?"

"Eh..."

Wajah Xuan Yi mendadak pucat. Ia baru menyadari apa maksud perkataan seniornya tersebut.

"Dah nggak usah takut. Selama lo nggak gubris, nggak bakal kenapa-napa."

Xuan Yi menelan salivanya. Ketakutannya tidak bisa begitu saja dihilangkan. Terlebih di jam mendekati tengah malam seperti ini.

"E-emang kalau digubris kenapa, Pak?"

"Hmmm, terakhir kali ada karyawan yang gubris, bahkan sampai beli segala nih, dia sawan. Sakit sampai semingguan." Jawab Tian Yu. "Cuma ya kalau lo nggak percaya dan penasaran. Coba aja."

"Eh? Nggak deh, Pak. Makasih."

"Hahahaha. Bercanda, Yi. Ya kali gua nyuruh lo ladenin itu setan."

urban legend; c-idols  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang