11 | the haunted building

458 136 2
                                    

"Kenapa nggak beli yang blok sini aja, teh? Kan enak, lumayan gede, jadi nanti cafenya bisa dibikin gede?" ucap Kuanlin pada sang kakak perempuan.

Saat ini keduanya tengah hunting lokasi untuk pembangunan cabang cafe baru usaha milik anak sulung dari keluarga Lai tersebut.

"Ih nggak deh, Lin, mending teteh cari tempat lain yang meski kecil tapi aman."

Kuanlin mengerutkan keningnya mendengar perkataan kakaknya barusan.

Perasaan ini satu deret dah? Nggak aman gimana? Begitu batin Kuanlin.

"Sebelum dateng ke lokasi pembangunan, teteh tuh udah cari tahu dulu latar belakang, dan seluk beluk dari tanah serta bangunan yang bakal teteh beli. Dan meski luas juga murah, tapi ini bangunan rada bermasalah."

"Bermasalah? Masih sengketa?" tanya Kuanlin lagi.

"Bukan soal sengketa, Lin, tapi soal berhantunya."

"Lah, teh? Udah tahun 2020 masih aja percaya begituan?"

"Lin! Dengerin teteh, bukan masalah percaya nggak percaya, tapi teteh cuma mau ngelakuin tindakan pencegahan aja. Teteh nggak mau kayak A'Yifan yang tergiur beli lahan murah buat usaha restonya yang ternyata berhantu itu eh nggak ada setahun, restonya langsung tutup karena ternyata bangunan di atas lahan itu ternyata banyak hantunya dan berdampak sama bisnisnya A'Yifan."

"Emang ngaruh, teh?"

"Ya ngaruh atuh, Lin. Dan soal bangunan yang tadi kita lewatin. Menurut informasi yang dihimpun sama salah satu portal berita, di bangunan itu kabarnya ada mobil antik peninggalan penghuni lamanya gitu. Tapi di nggak ditempatin sama siapapun, dan dibiarinin kosong gitu aja dan cuma dijadiin tempat nyimpen mobil. Nah kabarnya, di situ kadang ada penampakan anak-anak, suara ketukan dari dalem, dan masih banyak lagi. Bayangin kalau misal nanti pengunjung cafe teteh kabur karena digangguin sama mereka, bukannya untung nanti malah buntung teteh."

urban legend; c-idols  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang