42 | bahu laweyan

178 65 9
                                    

"Hah???? Nikah yang ke 6 kali???" seru Ju Jingyi ketika Yangzi memberitahunya perihal orang yang akan ia sambangi acara pernikahannya.

Yangzi sempat mengajak Jingyi untuk menemaninya karena kebetulan dia tak punya one plus untuk diajak pergi. Dan Jingyi mengiyakan. Namun, tak ingin terlalu buta, Jingyi menanyakan beberapa trivia mengenai orang yang akan mereka datangi acaranya.

"Udah ngejanda 5 kali dong???" ucap Jingyi lagi sebelum Yangzi menjawab pertanyaannya.

Kali ini Jingyi membiarkan Yangzi mengangguk sebelum ia kembali berkomentar.

"Kok bisa???? Doyan amat?"

"Heh!" seru Yangzi sembari memukul bahu Jingyi yang tengah bersolek. Baginya yang sangat mengutamakan visual, dandanan itu perlu. Siapa tahu ia bisa bertemu jodohnya di acara yang akan ia datangi nanti.

"Tapi serius, Zi. Itu kok bisa nikah sampe 5 eh ralat 6 kali???"

Jujur, Jingyi penasaran.

Sebenarnya janda atau duda yang menikah lagi itu bukan hal tabu. Namun, menurut Jingyi kalau sampai 6 kali, itu sangat tabu. Ia hanya pernah mendengar ada orang yang menikah sampai 3 kali. Tapi ini? 6 kali???

Wow.

"Gue denger sih, dia itu kena kutukan bahu laweyan."

"Maksud?"

"Di kepercayaan Jawa, ada mitos soal "wanita Bahu Laweyan". Nah Wanita Bahu Laweyan itu artinya perempuan berparas cantik yang katanya punya sedikit kepekaan batin, gitu. Sialnya perempuan ini punya kutukan buat pasangannya. Rata - rata, usia pasangannya nggak bakal berumur panjang sampe dia nikah 7 kali."

"What the fuck? Ini serius?"

Yangzi menggedikkan kedua bahunya. Tak punya jawaban yang pasti. Pasti benar atau pasti salah. Karena dia hanya mendengar selentingan saja.

"Banyak yang bilang kalau jumlah 7 melambangkan ikatan jenazah gitu, Ji. Lo tahu kan kalau di agama mayoritas di sini tuh jenazah dikafanin, dan diiket pake 7 tali? Di mana 7 tali itu harus dilepas waktu jenazahnya mau dikuburin?"

Jingyi menelan salivanya. Ia lalu mengangguk sebagai tanggapan atas pertanyaan Yangzi.

"Ya katanya hubungannya sama Wanita Bahu Laweyan tuh intinya dibutuhin 7 nyawa buat ngelepas ikatan gaib si perempuan itu, supaya dia bisa bebas lepas dari kutukan bahu laweyan."

Jingyi mengusap kedua bahunya. Ia merasa merinding mendengar cerita yang diceritakan oleh Yangzi.

"Dan perempuan itu tahu kalau dia punya kutukan bahu laweyan? Maksud gue, orang yang mau kita datengin acaranya ini."

"Kayaknya sih enggak. Kalau iya, dia pasti nggak mau nikah lagi. Kayak.... lo kalau cinta sama orang pasti lebih milih dia tetep hidup meski nggak sama lo daripada dia hidup sama lo terus mati. Ya, kan?"

Jingyi menganggukkan kepalanya.

Meski banyak yang bilang cinta itu buta. Tapi tidak untuk Jingyi. Dan seperti apa kata Yangzi, kalaupun Jingyi yang berada di posisi si perempuan yang terkena kutukan bahu laweyan, pasti ia akan memilih untuk tidak menikah selamanya daripada harus terus menerus kehilangan orang yang dikasihi.

"Tapi ya, Ji. Menurut gue itu tuh cuma akal-akalannya jin aja deh."

"Hah? Gimana maksudnya? Lo nggak percaya sama kutukan itu?"

"Percaya nggak percaya sih. Cuma menurut gue itu tuh cuma akal-akalannya jin sesat yang bilang si perempuan itu punya kutukan. Maksud gue ya bisa aja sebenernya perempuan itu disukain terus ditempelin sama jin jahat kuat yang nggak mau dia nikah sama siapa pun. Makanya suaminya dibikin mati terus."

"Tapi kok bisa itu jin nyelakain suaminya? Bukannya beda alam?"

"Bisa aja, Ji. Biasanya si Jin ini masuk dan bersemayam di badan si perempuan yang punya tanda bahu laweyan, terutama di organ vitalnya. Jadi waktu si suami istri ini berhubungan badan si Jin nyerap energi si suaminya lewat alat kelamin. Dan lama-lama suaminya bakal lemah. Sakit. Terus meninggal karena energinya terus-terusan diserap sama Jin jahat itu."

"Ya Tuhan.... kok serem banget, Zi????"

"Emang. Mitos ini tuh kalau ditelusurin bakalan panjang kemana-mana bahasannya."

"By the way, kata lo tadi, perempuan yang punya tanda bahu laweyan. Emang tandanya apa aja?" tanya Jingyi penasaran.

"Tompel atau tahi lalat besar yang ada di bahu atau di bawah pusar."

"...."

"Kenapa? Lo punya?"

"E-nggak sih."

"Kalaupun punya. Nggak usah takut. Berdoa aja terus pokoknya sama Tuhan. Ibadah lebih rajin lagi. Niscaya bakal terhindar deh dari hal-hal begituan. Termasuk soal mitos kutukan bahu laweyan itu."




👻👻👻














































































source: kisahtanahjawa

urban legend; c-idols  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang