PART 22 : RONDE ISLAND

4.6K 95 22
                                    

HOLLA EVERYTHING

WELCOME BACK TO MY STORY

PUT YOUR COMMENT AND LIKES

SO, HAPPY READING AND ENJOY

* Mature content, bocil dilarang baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Mature content, bocil dilarang baca

Keesokan harinya kapal pesiar yang mereka tumpangi akhirnya berlabuh di sebuah pulau tak berpenghuni, namun di sana terdapat resort mewah yang dibangun sedemikian rupa dengan balkon-balkon kamarnya yang langsung menghadap laut lepas perairan Karibia.

Kedatangan mereka langsung disambut oleh para petugas resort dengan memberikan welcome drink. Kemudian ke empat pemuda-pemudi tersebut dikawal menuju penginapan dengan melewati jalanan setapak yang terbuat dari bebatuan kecil yang ditata rapi sepanjang pijakan.

Grace memasuki resort-nya yang yg tentu saja tidak berdekatan dengan Angela. Jika tidak, liburannya kali ini tak ubahnya seperti mimpi buruk. Beruntung resort tersebut memiliki bangunan terpisah seperti pondok-pondok. Grace menempati resort bernuansa kontemporer berlantai dua yang mengusung perpaduan seni arsitektur klasik dan modern. Resort itu memiliki dua kamar yang setiap kamarnya terdapat kamar mandi pribadi serta ruang tamu, dan bonus terbaiknya adalah; view landscape perairan Karibia yang memanjakan mata Grace di detik pertama ia membuka kedua pintu kamarnya.

"It's perfection." Grace bergumam.

Kemudian Raymond masuk ke dalam resort tersebut bersama seorang pelayan yang membawa koper-koper barang miliknya.

"Put it on over here!"

Terdengar suara bernada perintah Raymond dari arah pintu. Grace pun segera turun dari kamarnya menuju lantai dasar. Di sana terlihat Raymond dan seorang pelayan lelaki berusia tiga puluh tahunan tengah meletakkan koper-koper itu ke sebuah lemari.

"Ray," panggil Grace, lelaki itupun menoleh ke arah tangga. "Come with me," ajak Grace.

Raymond pun mengikuti gadis itu menuju lantai atas. Kemudian keluar melalui pintu ganda kamar yang membawa mereka ke balkon. Keduanya pun berdiri sejajar sambil berpegangan pada pagar pembatas.

"So beautiful, isn't?" ungkap Grace sekaligus mengandung pertanyaan.

Raymond mengerutkan kening. "What?" tanyanya dengan wajah kebingungan.

"The view, of course!" jawab Grace jengkel. Raymond malah menanggapinya dengan kekehan pelan.

"There's something funny?"

LUCKY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang