PART 08 : WHO'S RAYMOND?

6.1K 221 172
                                    

HOLLA DEAR

APA KABAR KAUM REBAHAN?
Wi-Fi TETANGGA MASIH AMAN?
KUY LANJUT BACA
HAPPY READING AND ENJOY

APA KABAR KAUM REBAHAN?Wi-Fi TETANGGA MASIH AMAN?KUY LANJUT BACA HAPPY READING AND ENJOY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{ 10:30 A.M }

Pagi itu Grace menduduki kursi besi yang terdapat di balkon penthouse mewah milik Raymond. Dari tempatnya duduk, Grace dapat melihat pemandangan cantik dengan tata kota yang apik, dan tentu saja sangat berbanding terbalik dengan flat tempat tinggalnya dulu. Hal itu membuat Grace tersenyum miris mengingatnya.

Hembusan angin musim gugur membelai wajah Grace dengan lembut, menerbangkan rambut-rambut halus di sekitar wajahnya.

Hawa dingin yang menusuk membuat gadis itu tak henti-hentinya menyesap batang demi batang rokok dari bungkusnya yang tergeletak di atas meja. Sampai terdengar suara seorang membuka pintu dari dalam penthouse, dan membuyarkan lamunan Grace. Ia pun menoleh ke sumber suara.

Di sana terlihat Raymond tengah berjalan ke arah balkon dengan selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

Di sela-sela kegiatan merokoknya Grace terkekeh kecil, kemudian menyapa pemuda itu. "God morning, Dude."

Raymond tersenyum kemudian duduk menghadap Grace dengan meja besi sebagai pemisah. Lelaki itu tampak masih diselimuti rasa kantuk, dengan wajah lesu dan mata kemerahan. Terang saja, karena ia baru saja pulang pukul empat dini hari tadi, dalam keadaan mabuk berat.

Detik berikutnya, Raymond turut merokok bersama Grace dari bungkus rokok yang sama. Raymond menyesap gulungan tembakau itu dalam-dalam dan mengembuskannya melalui hidung.

"Bagaimana aku bisa berada di sini?" Raymond bertanya dengan raut wajah bingung.

"Kau benar-benar tidak mengingatnya?" Grace balik bertanya. Dan Raymond menggeleng pelan seraya menyugar rambut tebalnya ke belakang.

Lelaki ini tidak mengingat apapun tentang kejadian semalam? Pasalnya, dini hari tadi Troy dan teman wanitanya mengantarkan Raymond pulang, kemudian Raymond tertidur begitu saja di sofa ruang tengah. Sementara Grace yang menyadari kedatangan mereka, memilih bersembunyi.

"Troy dan teman wanitanya yang membawamu," terang Grace memberi tahu.

Raymond terdiam sejenak, mengingat-ingat kejadian semalam. "Yang ku ingat semalam, kami mengadakan pesta kecil di rumah Jason, lalu pergi ke Red wind ... Setelah itu aku tidak ingat apapun," papar Raymond. Kemudian ia kembali menyesap rokok yang diapit di sela-sela bibirnya.

"Bagaimana bisa kau tahu nama temanku itu Troy?" Tanya Ray tiba-tiba, setelah beberapa saat berselang.

Grace cukup terkejut, lalu memutar otak secepatnya agar bisa menjawab pertanyaan sederhana itu dengan tepat. "Eum, aku mendengar teman wanitanya memanggil lelaki itu dengan nama Troy."  jawaban yang sangat brilian bukan? Batinnya memuji.

LUCKY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang