PART 09 : TEARS OF GRACE

5.4K 175 141
                                    


HOLLA EVERYONE

I HOPE JARINGAN INTERNET KALIAN AMAN

KLO GAK AMAN BOLEH MINTA WIFI TETANGGA

BTW HAPPY READING AND ENJOY

"Huh?" Raymond tersenyum mengejek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huh?" Raymond tersenyum mengejek. "Can't you see? I'm the hottes guy in the earth. More than Axl Rose or anyone else," tegasnya dengan percaya diri yang kelewat tinggi.

"W-what the fuck?" Grace tertawa keras, terlampau keras sampai matanya terpejam. "Terdengar sangat menggelikan, kau tahu?"

Raymond membiarkan Grace tenggelam dengan tawanya yang begitu lepas. Ia tak peduli jika Grace menganggap ucapannya hanya sebuah guyonan, nyatanya hal itu malah menularkan tawa juga bagi Raymond.

Di sela-sela obrolan keduanya yang mengandung pembahasan kurang berfaedah, berkali-kali Raymond mencuri pandang ke arah Grace. Memerhatikan gadis itu ketika tertawa, atau saat angin kencang membelai wajah dan rambutnya, dan kerap menampilkan deretan piercing di telinga Grace, yang berjumlah tidak kurang dari dua tindikkan.

. . .

Di waktu yang sama, terlihat Alexander Leopold memasuki kawasan penthouse sang adik bersama dua lelaki yang disinyalir sebagai orang-orang kepercayaannya. Alex hanya ingin memastikan jika Grace berada di sana.

Tidak berselang lama, kemudian Alex kembali ke mobilnya. Lelaki itu menduduki kursi kemudi dan menutup pintunya keras-keras.

"Sial!"

Wajah Alex tampak sekeras batu dengan kedua netra birunya yang terlihat kelam, menandakan ia tengah berada di puncak amarahnya. Pencariannya sia-sia, gadis yang ia cari tidak ditemukan dalam penthouse tersebut.

Entah apa yang membuat Alex melangkah sejauh ini, hanya karena Grace---seorang gadis yang bernotabene sebagai mantan pegawainya. Lantas apa yang istimewa darinya? Sampai-sampai Alex mengabaikan beberapa panggilan telepon dari Beatrice---tunangannya, karena sibuk mencari keberadaan Grace.

. . .

Di sisi lain, Grace yang mulai menyadari jika mobil yang ia tumpangi telah melintasi suatu tempat yang tidak lagi asing. Seketika kening Grace mengernyit bingung sambil menatap Raymond yang duduk di sampingnya.

"Apa yang membawamu kembali ke tempat ini?" Tanya Grace ketus. Sementara Raymond hanya tersenyum simpul dan membuat Grace menggerutu kesal.

LUCKY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang