PART 05 : RAYMOND WITH HIS CAR

10.5K 260 160
                                    

WELCOME TO PART 5

DONT FORGET TO LIKE

AND COMMENT YA GUYS

HAPPY READING AND ENJOY

Dengan ragu bercampur penasaran yang tinggi, Grace pun membuka pintu kamar flatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan ragu bercampur penasaran yang tinggi, Grace pun membuka pintu kamar flatnya. Dan ... Apa bisa kalian tebak siapa yang datang untuk menemui Grace Hartley?

Lelaki itu berdiri di depan pintu, sambil melipat kedua tangannya di bawah dada.

"Hay," sapa Grace ragu. Dia terlihat tampan seperti biasa, kali ini ia mengenakan sweater abu-abu, dipadu dengan jeans hitam dengan aksen robek.

"Ada masalah dengan pintunya?" Tanya Raymond mengandung sindiran, karena Grace memakan waktu cukup lama hanya untuk membuka pintu tersebut.

"Tidak, aku hanya sedikit sibuk." Jawab Grace sekenanya. Cukup canggung, mengingat kali ini pertemuannya dengan Raymond adalah di luar prosedur pekerjaannya di red wind. Jika pihak red wind atau Malena sialan mengetahui hal ini, tentu saja akan menjadi masalah besar.

Tapi tunggu, kedatangan Raymond belum tentu untuk mengajaknya berkencan, bukan?

"Apa aku mengganggumu?" Suara Raymond membuyarkan lamunan Grace.

Grace segera mengerjapkan kelopak matanya dan kembali mengahadapi Raymond. Sekarang, Grace bisa dengan jelas melihat mata Raymond yang jernih dan memiliki iris abu-abu kebiruan.

"Tentu saja tidak," jawab Grace, sedetik kemudian ia melanjutkan ucapannya, "maaf, sebenarnya apa yang membawamu kemari?" Tanyanya langsung pada poin.

"Akan kuceritakan nanti, sebelumnya apa kau berkenan ikut denganku?" Ajak Raymond sok formal, sangat berbanding terbalik dengan pribadinya.

Terdapat jeda beberapa saat, Grace mengembuskan napas dan memastikan pria ini tidak bertingkah aneh-aneh, karena akan membuang waktunya saja.

"Baiklah, tunggu sebentar." Putus grace, dan langsung membalik badannya dari hadapan Raymond.

. . . .

"Bisa-bisanya lelaki itu tahu tempat tinggal kita." Gerutu Grace ketika baru saja memasuki kamarnya kembali. Kedua temannya pun merespons dengan kekehan geli.

Dengan gerakan cepat, Grace meraih jaket jeans kesayangannya yang tergantung di sisi ranjang. Lalu mengenakan jaket itu untuk menutupi kamisol hitam yang melekat di tubuhnya. Grace juga tak berniat mengganti hotpants jeans yang saat ini ia kenakan.

LUCKY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang