PART 27 : THE LESSON

1.5K 83 21
                                    


HOLLA EVERYONE

WELCOME TO MY LAPAK

ABSEN DONG YANG MASIH NGIKUTIN SAMPAI PART INI

ANYWAY, HAPPY READING GUYS

Malam itu Raymond akhirnya bertemu dengan kedua orang tuanya dalam gelaran makan malam di ruang makan utama Palacio, tak hanya mereka, bahkan Alex pun berada di sana dalam satu meja bersama Raymond, keduanya duduk bersebrangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu Raymond akhirnya bertemu dengan kedua orang tuanya dalam gelaran makan malam di ruang makan utama Palacio, tak hanya mereka, bahkan Alex pun berada di sana dalam satu meja bersama Raymond, keduanya duduk bersebrangan.

Acara makan malam itu berjalan khidmat, diselingi obrolan santai, saling tanya jawab antara orang tua dan anak. Sang ibu katerina tampak sangat senang karena akhirnya ia bisa bertemu dengan Raymond, yang natal lalu tidak bisa pulang. Wanita cantik yang usianya mendekati kepala lima itu duduk tepat di samping Raymond, sesekali ia menoleh ke arah kedua putranya sambil tersenyum, dan bertanya mengenai kegiatan mereka belakangan ini.

Begitupun dengan Albert, sang ayah. Ia bahkan sangat bijaksana dalam memperlakukan kedua putranya. Meskipun obrolan mereka tergolong santai, suara lelaki yang bergelar pangeran asturias itu masih terdengar tegas dan berwibawa. Kedua putranya pun begitu menaruh hormat kepada sang ayah.

Hampir setengah jam berlalu, Alex tampak muak dengan acara makan malam tersebut, lalu meminta izin untuk meninggalkan meja terlebih dahulu. Raymond menatap kepergiannya dengan senyum miring, mengingat apa yang Alex lakukan di Caile island.

. . .

Keesokan paginya Grace terbangun karena suara Dorothea yang memanggil-manggilnya pelan. Matanya mulai mengerjap dan menatap Dorothea dengan tatapan kosong.

"Bangunlah," kata Dorothea, "banyak yang harus kita lakukan hari ini." Dengan sigap gadis itu membuka tirai-tirai jendela kamar, membiarkan cahaya matahari pagi memasuki ruangan.

Mendengar kalimat itu Grace langsung terlonjak dari ranjangnya, seketika ia terduduk sambil menatap sekeliling kamar. Dan jarum jam di dinding sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

"Oh astaga," gumamnya sambil mengusap wajah kasar.

Grace turun dari ranjang, kemudian Dorothea langsung mengarahkannya ke sebuah pintu menuju kamar mandi, sambil memberikan bath robe kepada Grace.

Beberapa menit kemudian Grace pun keluar dari kamar mandi dengan bath robe putih yang melilit tubuhnya. Lagi-lagi Dorothea sudah menyambutnya dengan menunjukkan beberapa pakaian yang terbungkus plastik sudah tergantung rapi di stand pakaian.

"Aku merekomendasikannya untuk pagi ini." Dorothea mengambil gaun putih tulang dengan motif daun, dan menyodorkannya pada Grace.

LUCKY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang