PART 32 : SAGRADA FAMILIA

918 60 32
                                    

HOLLA EVERYONE

WELCOME BACK TO MY LAPAK

ANYWAY, HAPPY READING GUYS

ANYWAY, HAPPY READING GUYS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Say i miss you." Raymond membalik tubuh Grace, dan memeluk gadis itu dari belakang.

"No," Grace balik menggoda Raymond sambil terkekeh-kekeh.

"Oh yeah?" Raymond mengembuskan napasnya di belakang leher Grace sambil mengelus bokongnya dari balik gaun.

Meremang, seketika Grace memejamkan matanya sambil mendongak ke atas.

"Bagaimana dengan yang ini?" Raymond membelai perut Grace sampai ke bawah, Grace tampak menahan napas. "Do you like it?"

"Not really," kilah Grace sambil mendesah panjang.

Raymond menciumi punggung Grace yang terbuka, napasnya yang hangat membuat Grace menegang. Grace berbalik, dan berciuman, keduanya saling membalas ciuman satu sama lain, sangat panas dan bergairah.

Tubuh Grace terdorong ke dinding labirin yang dipenuhi tumbuhan rambat. Kedua tangan Raymond menangkup leher Grace sampai ke rahang, bahkan terlihat seperti sedang mencekiknya, Raymond menciumnya semakin dalam sampai membuat Grace sesak napas.

"Ray," Grace melepaskan ciuman itu dan menarik napas panjang.

"Hmmm?" Raymond membenamkan wajahnya di ceruk leher Grace, menghirup aroma manis parfum vanila dari tubuhnya. Grace membalasnya dengan pelukan yang sangat erat, layaknya seseorang yang takut kehilangan miliknya yang berharga.

Di tengah-tengah romantisme keduanya, tiba-tiba terdengar derap langkah kaki yang mendekat ke arah mereka. Beruntung Raymond langsung menyadarinya, dan segera menyudahi aktivitas menyenangkan itu.

"Kita harus pergi dari sini," putus Raymond.

"What's going on?" Grace mengernyitkan keningnya tak mengerti.

Tak ingin membuang waktu, Raymond langsung membawa Grace meninggalkan tempat itu secepatnya. "Kurasa, seorang penjaga berada di dekat kita," jawab Raymond tergesa-gesa.

"Sungguh?" Grace terkejut, ia tidak ingin tertangkap dalam situasi seperti ini. Langkah keduanya pun semakin gontai, mereka memasuki labirin semakin jauh, menghindari para penjaga Palacio yang sedang bertugas.

"Siapa di sana?" Suara seorang pria terdengar dari balik dinding tempat mereka berada. Raymond dan Grace menghentikan langkahnya, sambil menatap satu sama lain dalam keterdiaman.

"Hey! Siapa di sana?" ulang Pria bersuara berat itu sambil terus berjalan, berusaha menemukan mereka.

Grace semakin dilanda kepanikan, lantas Raymond membawanya lari menyusuri lorong-lorong labirin yang tinggi dan gelap itu, sampai dirasa aman dan yakin jika para penjaga itu tidak bisa menemukan keberadaan mereka.

LUCKY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang