WARNING 21+ MATURE CONTENT.
SPIN OF 'MY CRUEL PRINCE'
"Tidak perlu khawatir, karena sang penulis takdir pasti sudah menyiapkan akhir yang indah untukku."
Grace Elizabeth Hartley.
"Kenapa harus berkomitmen dengan seorang wanita, jika dengan uangku sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
09:30 AM
Pagi itu Grace terjaga dari tidurnya yang panjang. Perlahan matanya terbuka sempurna dan menatap langit-langit dengan Chandelier menggantung indah di tengah ruangan. Grace terduduk, mencoba mengingat sesuatu. Memorinya berputar pada kejadian kemarin, yang ia ingat dirinya saat itu berada di Padang rumput, namun sekarang telah berganti dengan kamar mewah bernuansa putih dan gold.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ternyata Grace menempati salah satu kamar tidur di penthouse Raymond. Seketika ingatannya langsung tertuju pada sang pemilik. Grace segera bangkit dan keluar mencari keberadaan lelaki itu ke seluruh ruangan. Namun, nihil. Raymond tidak ditemukan di manapun.
Grace merutuki dirinya sendiri. Lagipula untuk apa mencari lelaki itu? Toh, tugasnya hanya merawat hunian besar tersebut seorang diri. Seperti yang Raymond katakan sebelumnya, jika ia jarang sekali tinggal di penthouse tersebut karena jarak dengan kantor lah yang menjadi alasan. Oleh sebab itu, Grace berusaha menempatkan diri sebagaimana mestinya, dan mulai mengerjakan apa yang sudah menjadi tugas seperti biasa.
. . .
Dua hari berselang, sejak terakhir kali Grace mengabiskan waktunya bersama Raymond di Padang rumput. Sampai detik ini lelaki itu tak pernah mendatangi penthouse-nya atau sekedar mengirim pesan.
Apa aku sedang mengharapkan kabar pria itu?
Grace bertanya pada dirinya sendiri, sementara tangannya masih memegang alat pembersih kaca yang ia gerakkan naik turun. Kedua netranya menatap lurus ke luar jendela penthouse dengan pandangan kosong.
Tiba-tiba Grace merasa khawatir jikalau Raymond memang sengaja menghindarinya karena kejadian di Padang rumput itu, manakala Grace berada di bawah pengaruh alkohol dan menceritakan masalah pribadinya yang sangat memalukan terhadap Raymond.
