PART 37

406 18 9
                                    

HOLLA EVERYTHING

WELCOME BACK TO MY PAGE

HOPE YOU ALWAYS HAPPY

Happy reading

Grace lebih dulu sampai di puncak bukit, dari atas sana terlihat hamparan hutan yang begitu indah di bawah kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grace lebih dulu sampai di puncak bukit, dari atas sana terlihat hamparan hutan yang begitu indah di bawah kakinya. Grace menoleh ke belakang, melihat Raymond sambil tertawa mengejek, lelaki itu mengendali kudanya cepat-cepat tak sabar untuk sampai ke puncak.

"Kau kalah," ejek Grace begitu Raymond sampai di sana.

"Tidak, kau curang," tuduh Raymond balik.

"Sungguh?" Grace menyeringai.

"Yeah, baiklah kau menang, jadi apa yang kau inginkan?" Raymond akhirnya mengalah, lagi pula tidak ada ruginya melihat senyum kemenangan Grace yang cantik menghiasi wajahnya.

Grace membawa kudanya mendekati Raymond, ia mencium pipi Raymond dari atas kuda. "Aku tidak ingin apapun," ucapnya.

Raymond membalas ciuman itu di bibir Grace sekilas tanpa melibatkan nafsu, Grace menatap Raymond lekat lalu berkata lirih, "segeralah kembali setelah pekerjaanmu selesai di Russia."

"Tentu," jawab Raymond pasti. "Ayo kita kembali," ajaknya, mengingat hari mulai sore, cahaya jingga yang cantik mengintip dibalik bukit, menemani perjalanan keduanya kembali ke stable.

* * *

Terhitung sejak sepekan lalu rencana perjalanan bisnis Raymond ke Russia, dan hari itu akhirnya tiba. Grace sibuk membantu Raymond mengemas barangnya ke dalam koper besar.

Perjalanan kali ini mungkin akan lebih lama daripada kunjungan-kunjungan kerja sebelumnya, Raymond sendiri pernah bilang kalau waktu kepulangannya tidak ditentukan, dan akan kembali jika semua tugasnya selesai.

Grace selesai dengan koper Raymond, menghela napas panjang sambil menduduki ranjang king size yang senantiasa menjadi saksi bisu kedua insan itu memadu kasih.

"Aku mendapat pesan kalau sebentar lagi helikopternya akan mendarat, Honey." Raymond berjalan keluar dari arah walk in closet menuju cermin besar di kamarnya sambil berusaha menyimpulkan dasi.

Grace yang sama sekali tak senang mendengarnya tetap berusaha menampilkan senyum terbaik, demi mendukung apapun pekerjaan sang pujaan hati.

Dilihatnya Raymond yang berdecak kesal, kesulitan memasang dasinya, Grace bangkit dan langsung mengambil alih pekerjaan enteng itu, Grace berdiri di hadapan Raymond, menyimpulkan dasi navy di kerah kemeja blue sky Raymond dengan cekatan namun hasilnya rapi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUCKY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang