PART 36 : HORSE RIDING

505 22 24
                                    

HOLLA EVERYTHING

WELCOME TO MY PAGE

HOPE YOU ALWAYS HAPPY GUYS

Happy reading

Sore itu Grace tiba di Padang rumput lebih dulu dari Raymond, ia menepikan mobilnya di pinggir jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore itu Grace tiba di Padang rumput lebih dulu dari Raymond, ia menepikan mobilnya di pinggir jalan. Tampak hamparan rumput luas itu tak sehijau biasanya karena cuaca yang sudah memasuki musim panas, namun tetap memanjakan mata, terlebih ilalang-ilalang setinggi setengah meter itu mulai menguning, membuat suasana senja menjadi lebih dramatis.

Gadis yang mengenakan t-shirt dan jeans yang dilengkapi boots kulit itu berdiri sambil mengambil napas dalam-dalam, kilas balik perjalanan romansanya bersama Raymond banyak terjadi di Padang rumput ini. Grace tersenyum, ia bersyukur masih bertahan dengan pemuda itu sampai sekarang.

"Sudah berapa lama kau di sini?"

Grace tersentak, dilihatnya Raymond berdiri di sampingnya dengan masih mengenakan setelan kantor.

"Baru saja," sahut Grace, "ada apa kau memintaku datang ke sini?" tanya Grace heran, bukankah keduanya tinggal dalam satu atap, dan bisa bertemu kapanpun.

"Seperti yang pernah ku katakan sebelumnya, Grace, tempat ini adalah tempat favoritku," kata Raymond, "i just wanna spend my time with my favourite girl."

Grace terkekeh mendengar kalimat puitis yang menggelikan itu. "Baiklah, aku sangat terkesan." Meski begitu ia tetap senang.

Raymond menggandeng ringan tangan Grace, membawanya ke tengah rerumputan, keduanya berbaring di sana tanpa alas sambil menatap langit yang cerah.

Seperti biasa, Raymond dan Grace selalu berbagi cerita, mengadu keluh kesahnya satu sama lain, Grace adalah pribadi yang sangat menyenangkan, pendengar yang baik, dan sangat peduli dengan pasangannya, begitupun juga Raymond, lelaki itu bahkan memiliki selera humor yang tinggi dan membuat lawan bicaranya tak pernah bosan.

"Aku akan pergi ke Rusia dalam waktu dekat," ucap Raymond mulai serius.

Grace menoleh ke wajah Raymond, "really?"

Raymond mengangguk, "proyek baru perusahaan sudah mulai berjalan, aku dan Jason akan meninjau langsung ke sana," jelas Raymond.

"Kapan?"

"Pekan depan."

"Baguslah, lebih cepat lebih baik." Grace kembali menatap langit, air mata berkilau di matanya, Grace tak seharusnya sedih, bukankah ia tahu betul bagaimana tugas kantor yang mengharuskan Raymond keluar kota atau bahkan keluar negeri seperti yang sudah-sudah.

"Ya, dengan begitu aku akan lebih cepat kembali." Raymond menggenggam tangan Grace, menciumi punggung tangannya.

Helaan napas Grace terdengar berat, Raymond tahu gadis itu menahan kesedihan. "Kau bisa ikut kalau mau," tawar Raymond.

LUCKY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang