ZOMBI....
Alia sudah sama seperti zombie sekarang.
Hatinya sudah tidak bersisa lagi.
Hampa.
Mati.Alia berjalan gontai menuju mobil Akbar.Kejadian demi kejadiannya bersama Dillan terus berputar-putar diotaknya, tidak bisa hilang. Menghantui memorinya seperti rekaman kaset rusak. Semua inderanya serasa mati sehingga tidak sedikitpun omelan dan luapan kemarahan kak Akbar tentang Dillan dapat didengarnya.
Dillan pergi meninggalkan Alia saat itu juga sambil menggandeng tangan sibule setelah mengeluarkan semua kemarahannya didepan Alia.
Ternyata Dillan menganggapnya brengsek,
Menganggapnya tidak suci.
Padahal satu satunya pria yang menyentuhnya hanyalah Dillan.
Mengatakan bahwa Alia mengacaukan hidupnya.
Padahal karena Dillan lah hidup Alia kacau dan tidak tentu arah.Dan yang paling menyakitkan adalah,
Ketika Dillan mengatakannya gampangan.Pandangan Alia menjadi gelap.
Rasanya kini dia tenggelam dalam kegelapan tidak berdasar. Sayup-sayup dia mendengar kakaknya dan Andin memanggil-manggil namanya, tapi dia sudah tidak kuat.
Alia menyerah dalam kegelapan yang menghantamnya.
Alia pingsan..
.
.
.
.
.Alia merasa kepalanya pusing, badannya lemah.
Dia mencoba membuka matanya dan mendapati dirinya kini diruangan serba putih, bau obat-obatan menyeruak dalam hidungnya.
Rumah sakit."Alia ?! Kamu uda sadar ?!" Alia melihat Andin memegang tangannya.
Alia mengerjap-ngerjapkan matanya dan mencoba duduk dengan bantuan Andin. Alia masi memakai baju yang sama seperti yang dipakainya tadi."Ya ampun Al, aku khawatir banget. Syukurlah kamu uda sadar." kata Andin lega. "Kamu tadi pingsan diparkiran cafe waktu kita mau pulang." Sambung Andin menjelaskan karena dilihatnya Alia bertanya tanpa suara.
"Ini minum dulu, " katanya lagi sambil menyodorkan air putih pada Alia. Alia meminumnya."Dokter bilang kamu kecapean, stress, kurang istirahat___"
"Dan kamu hamil Alia !!" kata-kata Andin dipotong oleh suara bass milik Akbar, yang kini sedang berdiri menyandar di dinding kiri tempat tidur Alia sambil menatap Alia tajam.
Kakaknya marah. Tidak.
Akbar murka.Alia terdiam tidak berani memandang kakaknya.
Akhirnya semua ini terbongkar."Anak siapa itu Alia ?!" Akbar kembali bersuara menyeramkan. Alia lebih memilih Akbar meledak-ledak daripada harus didikte dengan pertanyaan yang tidak mau dia jawab.
"Alia !! JAWAB !!!" Akbar mengulang pertanyaannya pada adiknya ketika tidak ada suara yang keluar.
Akbar luar biasa kecewa.
Adik kesayangannya..
Yang begitu dipuja-pujanya, hamil..!!!
Diluar nikah pula.Sakit hati dan amarah menguasai Akbar, kalau tidak diingatnya tubuh Alia yang lemah, wajah pucat. Belum lagi seolah tidak ada kehidupan diwajah kuyu Alia, mungkin Akbar sudah mencak-mencak dan mengguncang-guncang tubuh adiknya.
Dia seolah tidak mempercayai kata dokter ketika mengatakan bahwa adiknya dalam keadaan sangat lemah, stress dan hamil. Apa yang ada dipikiran adiknya ini sehingga melakukan hal terlarang itu. Akbar benar-benar ingin meninju seseorang untuk melampiaskan emosinya.
Ini seperti mimpi.
Mimpi buruk."ALIAAA !!!"
Akbar meraung sambil mengepalkan tangannya menahan emosi. Alia tetap menunduk, suasana sepi.
Bahkan Andin yang biasanya bawel dan berisik tidak berani berkata apa-apa. Air mata menjatuhi pipi adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love you
RomanceAlia, 22 thn. Tidak tinggi, tidak cantik dan gendut. Dillan, 25thn. Tinggi,tampan dan playboy Ini bukan cerita novel yang pemeran utamanya selalu cantik dan sempurna. ini adalah realita ketika the beauty and the beast bertemu. Eumm, mungkin menjadi...