"Dillaaaann... pleaseee..!!!"
Kata Dita memohon dengan wajah memelas dan tangan merapat disatukan didepan dada.
Sementara yang dimintai tolong hanya cuek, sama sekali tidak memperdulikan kembarannya yang sudah mengemis perhatian, dan lebih memusatkan perhatiannya pada film kartun dan setoples kacang goreng dalam pelukannya.
Sudah hampir dua jam Dita mengganggu Dillan untuk memenuhi permintaannya."Dillan !! Kamu denger gak sih ?!" Kata Dita lagi setengah merajuk. Wanita cantik itu lalu memilih duduk disebelah Dillan dan menatap sebal pada adik kembarnya dan film kartun yang berkali-kali ditayangkan itu.
"Kamu kayak anak kecil. Uda tua bangkotan tontonannya masih kayak gitu !! Pantesan otak kamu gak berkembang." Kata Dita pedas, sementara Dillan malah tertawa terbahak-bahak melihat film kartunnya, seolah tidak mendengar sedikitpun omelan Dita.
Dita lalu mengambil remote yang berada diatas meja dan menekan tombol merah disana. Dan hilang langsung tayangan menyebalkan yang lebih menarik perhatian Dillan daripada dirinya.
"Apaan sih, Diiit ?!" Kata Dillan malas sambil mengunyah kacangnya. "Jangan ganggu deh !!" Dillan lalu mengambil remote dari tangan Dita dan menekan tombol merah yang sama.
Dillan sedikit heran ketika televisi tidak mau juga menyala. Dengan bingung diketok-ketokkan remote itu ketelapak tangannya.
"Kenapa nih ?! Kok gak mau nyala ?!" Gumamnya masih dengan mengetokkan remotenya ketelapak tangan berkali-kali dan mencoba menekan-nekan tombol powernya.Lelaki itu lalu memandang Dita dengan mata menyipit dan tampang malas luar biasa.
Laki-laki itu kemudian menengadahkan tangannya kearah Dita.
"Kemariin batrenya !!" Tagihnya ketus."Enggak !!" Jawab Dita galak.
"Ditaaa !!" Dillan sedikit menunjukkan wajah jengkelnya. "Siniin..." sambungnya.
"Aku bilang enggak, ya enggak !!" Kata Dita keras kepala.
Dillan menghembuskan nafasnya kesal dan menatap wajah kakaknya dengan sebal.
"Mau kamu apa sih ?! Hah ?!" Tanyanya dongkol."Kamu gantiin aku, buat hadirin fashion shownya tante Meisya." Jawab Dita mengharap sambil memandang Dillan dengan wajah memelas.
Dillan mengernyit mendengar Dita mengatakan itu, lalu pria itu tersenyum sinis seolah Dita menyuruhnya untuk memakai rok mini.
"Jadi kamu !!" Kata Dillan sambil menunjuk hidung Dita. "Gangguin hidup aku seharian ini, cuma untuk nyuruh aku datang ke fashion show tantenya Sakti, yang genit itu ?! Untuk menonton cewek-cewek kurus kering dan berdada rata berlenggak-lenggok memamerkan baju-baju yang kelihatan aneh dan gak masuk akal itu ?!"
Dillan mendengus keras setelah mengatakan itu dan memilih mengunyah kacang yang berada dalam toples yang dipeluknya sambil menggeleng.
"Kan bagus buat kamu. Kamu bisa sekalian cuci mata." Dita menyanggah omongan Dillan. "Lagian model-modelnya cantik loh. Gak rugi deh kamu kesana." Sambung Dita semangat.
"Apanya yang cantik ?? Badan aja uda lempeng gitu, gak ada lekuk-lekuknya sama sekali. Bukan tipe aku !!" Kata Dillan ketus. "Aku tuh sukanya yang semok-semok kaleee.." sambungnya sambil tergelak.
"Itu karena kamu uda keseringan bareng cewek kamu yang gendut itu !!" Jawab Dita sengit sambil menyipitkan matanya.
"Eits..!!!" Kata Dillan sambil menggeleng dan mengoyang-goyangkan jarinya didepan Dita untuk memperingatkan wanita cantik itu.
"She is my fiancee !! Jangan katakan sesuatu yang buruk tentang dia, sis."Dita memutar bola matanya sebal. "Your fat fiancee !!!" Dita setengah menjerit sambil menyentuhkan hidungnya ke hidung Dillan bermaksud menantang adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love you
RomanceAlia, 22 thn. Tidak tinggi, tidak cantik dan gendut. Dillan, 25thn. Tinggi,tampan dan playboy Ini bukan cerita novel yang pemeran utamanya selalu cantik dan sempurna. ini adalah realita ketika the beauty and the beast bertemu. Eumm, mungkin menjadi...