Chapter 28 : Sekutu Dillan

4.7K 350 8
                                    

"Aku gak mungkin salah !! Dia pasti Alia." Dillan bergumam.

Dillan sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali. Bahkan sebagian karyawannya belum datang. Tapi sampai siang harinya, Dillan sama sekali tidak menyentuh pekerjaannya. Pikirannya berlari mengelana ke sosok yang selama ini selalu menghantuinya dengan rasa bersalah. Sosok yang menghilang tanpa jejak selama tujuh tahun tanpa sedikit pun kabar ini, secara mengejutkan ditemuinya disupermarket karena tidak sengaja Charlotte menabrak troli belanjanya.

"Tapi, kenapa dia berlagak gak ngenali gua ?? Masa iya dia lupa sama gua ?? Ah.. gak mungkin dia gak kenal gua !!" Dillan memutar kursinya hingga menghadap ke jendela kaca. Dillan mengamati pemandangan bangunan-bangunan pencakar langit didepannya sambil terus berpikir.

"Gak mungkin juga gua salah orang. "Katanya lagi. Tidak mungkin Dillan salah mengenali Alia. Walaupun secara fisik Alia berubah, menjadi sedikit kurus, tapi tidak menutupi kenyataan bahwa gadis itu adalah Alia. Belum lagi reaksinya ketika bertemu Dillan, dapat dipastikan bahwa itu adalah Alia, anaknya Pak Hardi, adiknya Hulk kw...

Hulk kw...???

"Bodoh banget sih gua !!" Katanya sambil menepuk jidatnya. Sinar kebahagiaan memenuhi wajah Dillan. Kenapa dia tidak ingat dari tadi ???
Segera diambilnya hpnya, dan jarinya dengan lincah menari-nari diatas benda pipih itu.

Mr. D:
Alia balik ya ???

Dillan menekan tombol sent dengan semangat baru. Seandainya gadis itu memang Alia dan gadis itu juga bukan halusinasi Dillan karena overdosis merindukan Alia, Dillan berjanji tidak akan menyia-nyiakannya lagi. Dillan menunggu balasan BBM Akbar.

Mr. D :
PING !!
PING !!
PING !!

Dillan mem-ping Akbar berkali-kali karena pesannya belum juga dibaca Akbar. Dillan tidak peduli jika aksinya bisa membuat Akbar ngamuk, mengingat kakak Alia itu berpotensi merusak seluruh Jakarta ketika kumat. Dillan tersenyum cerah ketika hurup D itu berubah menjadi R.

Pria Tampan :
Berisik lu !!!

Dillan tersenyum simpul membaca balasan Akbar. Lalu Dillan mengetik lagi,

Mr. D :
Lu kok gak ngasi tau gua kalo dia balik !?
Kapan dia balik ??

Pria Tampan :
Yang bilang dia uda balik siapa ?? Mimpi lo ??

Mr. D :
Gua ketemu dia semalem di supermarket 😀
Gua kira salah orang, halusinasi gitu karena rindu banget sama adik lo.. :D ternyata enggak...
Kejam lo gak ngasi tau gua

Pria Tampan :
Ngimpi aja lo terus sono sampe ngompol

Mr. D :
Asik dong !! Mimpi bobok sama Alia..😙😙😙

Pria Tampan :
Mau gua tabok lo ?! 😡😡

Dillan tertawa keras membaca balasan nyolot Akbar. Mengganggu Akbar adalah hobby barunya.
Ya, hubungannya dengan Akbar memang membaik, mereka bahkan sering keluar bareng atau sekedar bertemu untuk minum kopi dan bercerita tentang bisnis.

Hubungan mereka yang awalnya sangat buruk akhirnya bisa membaik setelah kepergian Alia dan tentu saja dengan hancurnya wajah Dillan dan retak tulang rusuk.
Bukannya Dillan mensyukuri kepergian Alia. Tidak !!! Tapi, mungkin itulah yang dikatakan orang dibalik musibah pasti ada hikmah.

Akhirnya dia bisa tau seperti apa rasanya ditinggalkan oleh orang yang paling dia cintai,
Akhirnya dia tau bagaimana beratnya menebus kesalahan,
Akhirnya dia mendapatkan seorang teman baik baru, meskipun teman baiknya itu pria jadi-jadian. Hulk kw..
Akhirnya dia tau apa itu cinta..

Because I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang