"Kamu kira bisa menyembunyikan itu, Akbar ?!!" bentak Hardi prakoso dengan wajah marah. Murka tepatnya.
Akbar masih tertunduk, bukan takut, karena Akbar bukan seperti itu. Melainkan rasa bersalah. Rasa bersalah yang sangat besar. Akibat egonya. Akibat rasa cintanya. Pada Alia."Apa kamu tidak menghargai papa, HAH ?! Kamu tidak memikirkan bagaimana perasaan papa dan mamamu..??"
"Maaf pa..." suara akbar lirih.
"Apa papa dan mama tidak ada gunanya dimata kamu..?? Tidak ada perlunya dan tidak ada pentingnya untuk tau tentang kondisi adik kamu ?! Kamu benar-benar tidak menghargai papa..!! Papa belum mati saja kamu sudah menganggap papa tidak ada..!!" suara pak raden membahana diruangan kecil tempat alia dirawat.
Rumah sakit.Akbar melirik alia sedih.
Selang infus menempel ditangannya. Dia masih tidak sadarkan diri. Sebuah mobil menabrak Alia ketika Alia mencoba kabur dari ruangan Dillan. Dokter mengatakan kondisinya kritis dan kehilangan banyak darah. Akbar yang langsung menyusul dan berniat mengejar Alia kala itu terkejut ketika dilihatnya adiknya tergeletak dijalan dengan ceceran darah. Akbar merasa de javu. Kenangan itu kembali lagi, ketika alia masih seorang gadis kecil dan sebuah mobil menabraknya.Akbar menyalahkan dirinya sendiri.
Mengapa tadi dia tidak langsung mengejar dan menenangkan adiknya...
Dia malah mengikuti amarahnya untuk memaki-maki Dillan dan kembali lengah menjaga adiknya !!Akbar langsung melarikan Alia kerumah sakit. Bahkan bajunya ikut terkena noda darah. Darah Alia.
Entah dari mana dan dari siapa tiba-tiba ayah dan ibunya mengetahui berita kecelakaan Alia. Dan ayahnya hampir terkena serangan jantung ketika dokter mengatakan bahwa anak gadisnya mengalami keguguran.
Hardi prakoso benar-benar murka, dan semakin murka ketika tau bahwa putranya mengetahui adiknya sedang hamil dan mereka berdua sengaja tidak memberitahu dirinya.
2 bulan anak tengah dan bungsunya menyembunyikan hal itu darinya dan bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa apa.
Istrinya sudah mencium ada sesuatu yang tidak beres dengan putri bungsu mereka. Tapi hardi prakoso terus mencoba menenangkan istrinya yang memang suka panik dan mendramatisir keadaan menurutnya.
Mungkin Alia hanya punya masalah. Biasalah anak muda.
Hardi prakoso benar-benar tidak tau bahwa keadaannya ternyata seperti ini. Hardi prakoso merasa benar-benar di khianati.
Dirinya kecolongan !!"Kamu benar-benar keterlaluan Akbar..!!" kata Hardi prakoso sambil membuang muka. Kecewa.
"Pa, aku gak bermaksud seperti itu. Aku hanya mencoba untuk menyelesaikan masalah ini berdua dengan Alia, Akbar tidak mau papa tau. Pasti papa dan mama akan kecewa.." Akbar berusaha menjelaskan, bahwa dia hanya ingin melindungi keluarganya.
Itu saja."dan kamu kira papa bangga dengan kelakuan kamu..?? lihat akibat perbuatan kamu dan alia.." kata pria tua itu sambil menunjuk alia yang terbaring tak sadarkan diri.
Hanya suara bip bip pendek alat pendeteksi denyut jantung yang mengindikasikan bahwa alia masih hidup, selebihnya alia sudah seperti mayat."Katakan siapa pria yang sudah menghamili adikmu Akbar..??"
Akbar menghela nafas. Akhirnya ini harus terjadi."Itu yang akbar coba sembunyikan dari papa. Papa pasti akan malu sekali dengan hal ini. Akbar tau tidak akan mungkin menyembunyikan ini selamanya dari papa dan mama.." diliriknya mamanya yang terus diam sambil menghapus air matanya. Hati akbar seperti teriris. Benar benar pedih.
Akbar memang keras, tapi akbar paling tidak suka melihat wanita menangis. Apalagi wanita itu adalah ibu dan adiknya."Kalian berdua sudah membuat papa dan mama malu sekali, tau ?! Sangat memalukan..!!! Coba kamu pikirkan perasaan orangtua kamu ketika tau bahwa putrinya hamil bersamaan disaat dia keguguran. Apakah kamu bisa merasakan bahwa papa adalah orangtua paling tidak berguna selama ini ? Kemana saja papa selama ini ?! Kamu bisa rasakan itu ?!" Ayah Akbar berhenti sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love you
RomanceAlia, 22 thn. Tidak tinggi, tidak cantik dan gendut. Dillan, 25thn. Tinggi,tampan dan playboy Ini bukan cerita novel yang pemeran utamanya selalu cantik dan sempurna. ini adalah realita ketika the beauty and the beast bertemu. Eumm, mungkin menjadi...