SEPULUH🍃

380 30 11
                                    

SEPULUH🍃




Mempertahankan dan berusaha memperbaiki sebuah hubungan yang sudah terjalin lama itu bukan kesalahan besar bukan?

_Ghea Nada Gutama.




Di perjalanan ke markas, motor Gerald memimpin di depan dengan Kenzo yang berada di samping nya, serta yang lain mengikutinya dari belakang.

Di belakang, Ghea memeluk erat perut Gerald. Gerald bisa merasakan hal itu, ia bersuara. "Ghe?" Panggilnya.

"Hm," sahut Ghea dengan mata terpejam.

"Gue sayang sama lo," 

Tidak ada jawaban dari Ghea. Hingga Ghea memanggilnya setelah beberapa saat terdiam. "Ger?" Panggilnya dengan suara lemah, hampir Gerald pun tidak bisa mendengarnya.

"Hm?"

"Gege capek,"

Gerald terdiam sesaat, paham dengan apa yang Ghea maksud. "Lo kuat. Ada gue,"

Ghea menggeleng lemah. "Nggak, Gerald sama kayak papah,"

"Lo salah Ghe, gue gini karna sayang sama lo,"

"Iya sayang, sangking sayang nya Ghea sering di bentak cumam gara-gara deket cowok lain,"

Gerald terdiam, ia sudah kehabisan kata-kata untuk menjawab Ghea. Karna Ghea benar, Gerald sering membentak Ghea akhir-akhir ini. Yang jelas-jelas Gerald tau, Ghea sangat tidak suka di bentak oleh orang terdekatnya.

Beberapa menit berlalu...

Akhirnya Kenzo dkk sampai di depan markas Dragon, Kenzo kembali menggendong Ghea ala bridal style. Ia membawanya masuk ke dalam Markas, dan menidurkan nya di Sofa.

Mereka yang berada di markas langsung berkumpul melingkari Ghea. Berniat melihat kondisi Ghea.

Gerald duduk di sofa dan menjadikan pahanya sebagai bantal untuk kepala Ghea.

"Di apain Ghea sama si Nathan?!" Tanya Gara emosi.

"Pasti Ghea di keroyok," ujar Rara.

"Kita harus obatin lukanya dulu," Gio berseru.

"Biar aku aja yang obatin," Zora menawarkan diri.

"Tyn, ambil kotak p3k!" Titah Daniel. 

Justyn pun mengangguk, dan pergi mengambil kotak P3K.

Gara berjongkok, mendekati Ghea. "Ghe, yang mana yang sakit?" Tanya nya perhatian.

Ghea membuka perlahan matanya. "Kepala," adunya pelan. Sungguh, pusing melanda kepalanya sangat hebat saat ini. Itu semua akibat Nathan yang memukul bahu serta belakang kepalanya tadi. Keadaan wajah nya pun tak aman, luka lebam di pelipis, sudut bibir, dan terlihat seperti bekas darah di sekitar lubang hidung nya, mungkin Ghea sempat mimisan tadi.

"Kita ke rumah sakit aja ya Ghe?" Tawar Gara.

"Nggak," jawab Ghea lemah.

Lalu Justyn pun datang membawa kotak P3K serta air dan juga handuk kecil di tangan nya, lalu menyerahkan nya pada Zora. Zora mendekati Ghea, Kenzo dan Gara pun memberi Zora ruang untuk mengobati luka Ghea. Dengan telaten Zora membersihkan serta mengobati luka Ghea, dan Ghea pun sama sekali tidak mengeluarkan suara rintihan sama sekali.

"Ghe? Lo bener gak mau kerumah sakit aja?" Tanya Gara, lagi.

"Gak usah, Ghea gak papa," jawab Ghea, lalu ia berusaha duduk di bantu oleh Gerald.

GHEA'S STORY🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang