ENAMBELAS🍃Lo penipu paling hebat. Semenderita apapun lo, lo tetep bisa sembunyiin semua rasa sakit dan kesedihan lo dan tetep tersenyum. Gue gak suka lo kayak gitu!
_Alexander Pangestu.
"Oke. Ghea bakal cerita. Jadi, 8 tahun yang lalu....
Flashback on...
Seorang gadis kecil tengah berlari masuk ke dalam rumah yang sangat besar nan mewah yang merupakan tempat tinggalnya. Di tangan nya terdapat kertas hasil ulangan nya, tertera di kertas itu dengan nilai 9,5.
Ia menghampiri seorang pria yang berada di ruang tengah dengan ceria. "Papah! Liat deh! Gege dapet nilai tertinggi lagi di kelas!" Ujarnya senang.
Yaa gadis kecil itu adalah Ghea yang masih berumur 9 tahun, Fian-papah Ghea, menyambut putrinya itu dengan senyuman.
"Bagus sayang! Papah bangga sama kamu," ujar Fian sambil memeluk putri kecilnya itu. Bahkan sampai mencium kedua pipi gadis kecil itu gemas.
"Mamah kemana pah?" Tanya Ghea kecil.
"Mamah kamu lagi di kamar sayang," jawab Fian lembut.
"Gege mau nunjukin ini sama mamah! Pasti mamah juga seneng!"
"Iya sayang, tapi jangan sekarang yah? Mamah kamu lagi istirahat,"
"Mamah sakit?"
"Enggak sayang, mamah kamu cuman kecapekan aja,"
"Pah,"
"Iya sayang?"
"Gege semalem liat mama nangis di dapur,"
Tampak Fian langsung merubah mimik wajahnya menjadi serius. "Gege beneran liat?" Tanyanya.
Ghea kecil mengangguk. "Iya pah, terus Gege denger mama bilang gini 'kamu jahat mas, kamu jahat' gitu. Yang di panggil Mas kan cuman papah, papah jahatin mamah ya?" Tanya Gadis itu polos.
"E-engga sayang, papah gak jahatin mamah,"
"Apa bener papah sama mamah lagi berantem ya?"
"Kata siapa?"
"Gege denger dari ibu-ibu yang suka ada di depan pah, ibu itu bilang gini 'Bu Nadia jadi stres karna suaminya selingkuh' gitu pah. Emang selingkuh itu apaa? Emang mamah stres ya?"
"Enggak Ghea, kamu jangan dengerin apa yang mereka bilang. Kamu masih kecil, gak usah ikut campur urusan orang tua ya?"
"Tapi pah, Gege heran. Kenapa sekarang papah jarang di rumah? Terus jarang cium kening mamah juga? Mamah juga jadi gak pernah masakin buat kita. Kenapa mamah diem di kamar terus pah?" Gadis kecil itu terus-terusan melontarkan pertanyaan yang sudah lama ia simpan sendiri.
"Papah udah bilang, kamu gak perlu ikut campur urusan orang tua Ghea."
"Tapi Pah-"
"Sekarang kamu mandi terus makan. Papah banyak urusan," potong Fian lalu ia kembali berkutat dengan berkas-berkas yang berada di meja. Dan tak lama ia mendapat telpon dari seseorang dan beranjak pergi keluar rumah dengan masih berbicara di telpon.
Ghea kecil terdiam sesaat, lalu ia berbalik dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas.
Kaki-kaki kecilnya melangkah pelan, samar-samar ia mendengar suara tangisan mamah nya yang ia rasa berasal dari kamar yang tepat berada di depan kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEA'S STORY🍃
Teen FictionGhea, gadis yang terlahir nyaris sempurna. Mempunyai paras cantik, terlahir dari keluarga kolongmerat, IQ di atas rata-rata, dan keluarga yang harmonis serta penuh kasih sayang. Tapi, suatu ketika, entah apa yang terjadi pada kehidupan Ghea. Keharmo...