LIMABELAS🍃

363 26 0
                                    

LIMABELAS🍃



Seburuk apapun perlakuan dia pada ku, aku akan tetap menyayanginya. Karna baik buruk nya dia, dia tetap ayah kandungku.

_Ghea Nada Gutama.



Setelah Kenzo dan Alex pergi, Ghea berjalan memasuki pekarangan rumahnya. Ia berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung menuju dapur untuk menuangkan makanan yang Alex berikan untuknya.

Bubur, ternyata Alex membelikan Ghea bubur. Ghea menuangkan bubur itu pada mangkuk, berniat langsung memakan nya agar perutnya terisi setidaknya satu atau dua sendok saja cukup.

Namun, saat Ghea hendak menyantap suapan pertamanya...

Tok!

Tok!

Tok!

Suara ketukan pintu depan terdengar, Ghea mengerutkan keningnya heran, siapa yang bertamu? Ghea pun meletakan sendok pada mangkuk, lalu berjalan menuju pintu depan.

Ghea membuka pintu. "Siap- papah?" Ghea kaget.

Yaa yang berada di depan nya saat ini adalah Fian, Fian menatap Ghea datar. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Fian ketus.

"G-Ghea... baru aja ma-mau makan pah," ujar Ghea gugup.

"Makan? KAU BILANG MAKAN?!" Fian berteriak.

Ghea tersentak, menundukan kepalanya. Tak berani menatap wajah Fian yang sedang marah besar.

"KAU KEMBALI MEMPERMALUKAN SAYA GHEA! PIHAK SEKOLAH MENGATAKAN BAHWA KAU PULANG SEBELUM WAKTUNYA!"

"Itu ka-karna Gege lagi sa-sakit pah,"

PLAK! 

Fian langsung menampar pipi Ghea dengan keras, sampai wajah Ghea menoleh kesamping dan sudut bibir serta hidung nya mengeluarkan darah.

"TIDAK ADA ALASAN! KAU HARUS MENDAPAT HUKUMAN DARI SAYA!!" Fian langsung menarik Ghea masuk ke dalam rumah tanpa menutup pintu, di ikuti dua Bodyguard di belakangnya.

PLAK!

Lagi, Fian kembali menampar Ghea di pipi yang sama, membuat luka awal menjadi parah.

Belum puas dengan tamparan, Fian menarik rambut Ghea dan menyeretnya lalu mendorong Ghea hingga tersungkur membuat kepalanya terbentur anak tangga yang menghubungkan lantai satu ke lantai dua.

Kening Ghea yang sudah mengeluarkan darah banyak pun masih tak membuat Fian puas sedikitpun, ia merentangkan tangan kanan nya pada Bodyguard di belakangnya, lalu Bodyguard itu mengeluarkan cambuk dan memberikan nya pada Fian.

Ghea yang melihat itu pun lagi-lagi pasrah, ia memilih menikmati setiap siksaan yang Fian berikan. Yang biasanya Fian akan menyiksa fisik dan batin bersamaan, namun tidak kali ini, mulutnya terdiam namun siksaan nya sangat brutal.

CTAR!!

CTAR!!

CTAR!!

CTAR!!

CTAR!!

CTAR!!

Fian terus menerus mencambuk punggung Ghea yang masih tidak bergerak menghindar dari pukulan Fian, sampai-sampai kedua Bodyguard di belakangnya pun meringis melihat anak majikan nya di siksa seperti itu.

Bosan dengan cambuk, Fian melemparnya asal lalu berjalan ke arah Vas hiasan yang berada di sisi tangga mengambilnya lalu bersiap melemparnya tepat di kepala Ghea. Fian mengangkat vas itu tinggi namun...

GHEA'S STORY🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang