DUAPULUHSATU🍃

328 24 0
                                    

DUAPULUHSATU🍃


Tandain typo ya!!

Happy reading!!!

Ingatkan aku, aku mempunyai satu janji yang harus aku penuhi.

_Ghea Nada Gutama.

Tok! Tok! Tok!

Tiba-tiba suara ketukan pintu depan memotong perkataan Barat.

Ghea menyerngit. "Siapa?" Gumamnya yang masih bisa terdengar oleh Barat.

"Mana gue tau," sahut Barat.

Ghea mendelik. "Gue baru tau kalo lo itu nyebelin!" Ketus Ghea lalu beranjak berjalan menuju pintu, berniat melihat siapa yang bertamu malam-malam seperti ini.

Ghea membuka pintu dan...

"Bang All?" Kaget Ghea.

Tampak Alex yang berdiri di depan pintu dengan celana jeans hitam panjang serta tubuh yang di baluti jaket DG.

"Ngapain malem-malem kesini?" lanjut Ghea.

"Nyamperin lo." Jawab Alex datar.

"Kan Ghea udah bilang gausah tadii,"

"Gu-"

"Siapa Ghe?!" Tanya Barat sedikit berteriak membuat Alex menatap Ghea meminta penjelasan.

Ghea menoleh ke belakang sekilas setelah mendengar suara Barat, lalu kembali menghadap Alex yang kini sudah menaikan sebelah alis nya meminta penjelasan.

"Barat?" Tanya Alex.

"Eumhh... Bang All masuk duluu aja yuk," ajak Ghea.

Alex pun masuk ke dalam rumah mendahului Ghea yang menutup pintu depan terlebih dahulu.

Lalu Ghea menyusul Alex yang kini sudah berada di ruang tamu dimana tempat Barat duduk.

"Loh bang? Ngapain kesini malem-malem?" Tanya Barat yang kaget melihat Alex yang sudah duduk di sebrang nya.

Alex menaikan sebelah alisnya. "Harus nya gue yang nanya gitu." Sahutnya.

"Gue tadi ada urusan sama Ghea," ujar Barat menjelaskan.

"Malem-malem?"

"Iy-"

"Gak bisa besok?" Potong Alex cepat.

"Udah Bang, Barat tadi juga sekalian nganterin makanan kesini," lerai Ghea.

"Lo butuh makanan?" Tanya Alex.

"Buk-"

"Tinggal ngomong ke gue. Gak usah ngerepotin Barat."

"Gue gak ngerasa repot kok Bang," bela Barat.

Alex menatap Barat lalu kembali menatap Ghea. Ghea yang di tatap penuh intimidasi oleh Alex pun mengalihkan pandangan nya, lalu mengambil ke empat kertas yang ia temukan.

"Ghea udah dapet empat," adu Ghea sambil menyerahkan kertas itu pada Alex.

Alex menerima kertas itu, "dimana aja?" Tanya nya.

"Meja rias, pintu lemari, meja makan, sama di sini tadi," jawab Ghea seraya menunjuk ke arah meja yang berada di tengah-tengah ruang tamu di kalimat terakhirnya.

"Dia berkeliaran bebas disini." Kata Alex.

Ghea menatap Alex yang kini juga menatapnya. "Ghea bakal pasang cctv besok," putus Ghea.

GHEA'S STORY🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang