TUJUHBELAS🍃
Tetaplah menjadi kuat untuk segala hal yang membuatmu sekarat.
_Gara Gemrahawan Sanjaya.
"Kalian ngapain?" Tiba-tiba Ellen membuka pintu.
Alex dan Ghea sedikit tersentak, Ghea segera melepas pelukan nya karna tau itu Ellen. Sedangkan Alex terlihat biasa-biasa saja dan segera menghapus sisa air mata nya.
"Kak El dari kapan di situ?" Tanya Ghea sambil tersenyum.
Ellen tampak marah, namun ia berusaha tersenyum. "Baru kok Ghe," ujarnya.
Alex berdiri, mengelus kepala Ghea. "Gue ke bawah," pamitnya langsung pergi.
Bahkan saat melewati Ellen, Alex hanya melirik tanpa berhenti. Ellen sampai menatap Alex seperti meminta penjelasan.
Tak lama setelah kepergian Alex, datanglah Zora dkk, Ria dkk serta sasa dkk.
"Lo ngapain diem di sini?" Tanya Rara pada Ellen yang masih berdiri di ambang pintu, bahkan tangan nya masih memegang knop pintu.
"Ehh nggak ayok," Ellen mengajak mereka masuk.
Ghea menatap Ellen tidak enak, dia rasa Ellen pasti berpikiran yang iya-iya. Ehhh yang enggak-enggak.
"Ghea?" Panggil Zora pelan.
Ghea menoleh. "Iya kak?" Sahutnya sambil tersenyum.
"Kamu udah mendingan?"
"Ghea emang gak papa kali,"
Mereka menatap Ghea malas, selalu saja seperti ini. Ghea menyepelekan semua luka-luka nya.
"Sini dong, pada duduk di sini. Ngapain berdiri?" Ajak Ghea.
Mereka melepas sepatu serta kaus kaki mereka, lalu naik dan duduk melingkar di kasur king size milik Ghea.
Ria langsung menghamburkan pelukan pada Ghea, membuat Ghea merintih.
"Ghea! Gue khawatir banget sama lo!" pekiknya sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya.
"Heh Ria! Tubuh si Ghea kan baru aja di cambuk sama bokap nya! Lo ngapain peluk dia kayak gitu?!" Tegur Sasa sambil melotot.
Ria refleks melepas pelukan nya. "Astaga Ghe! Gue lupa," ujar nya.
Ghea menatap Sasa, kayaknya yang lain udah pada cerita deh sama mereka. Pikir Ghea.
"Sorry ya?" Kata Ria tak enak.
"Iya gak papa Ri, lo kan gak sengaja,"
"Pasti sakit pisan nya Ghe?" Kata Anya parau.
"Iya, gak kebayang di cambuk sampe berdarah," timpal Arsyi.
"Lo kenapa gak pernah cerita bokap lo sekasar itu sih Ghe?" Tanya Bianca tak habis pikir. Padahal dia selalu bercerita tentang keluarga nya pada Ghea.
"Iya Ghe, lo kok malah mendem sendiri sih?" Tanya Cintya.
"Iya maaf, Ghea cuman gak enak aja kalo cerita. Nanti kalian terbebani sama Ghea, apa lagi kan kalian juga punya masalah," ujar Ghea.
"Tapi nggak gitu juga kali Ghe, harusnya lo itu cerita kalo ada masalah," ujar Rara.
"Hiks," isakan Bianca terdengar, mereka beralih menatap Bianca.
"Bi kunaon?" Tanya Anya.
"Kak Bian kenapa?" Tanya Ghea.
"Gue sedih tau liat lo kayak gini!" Jawab Bianca.
"Kak Bian gak usah sedih-"
"Ghea gak papa!" Potong mereka serempak, kecuali Zora. Ia hanya terkekeh pelan. Mereka sudah hafal dengan kata-kata Ghea saat sedang sakit seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEA'S STORY🍃
Genç KurguGhea, gadis yang terlahir nyaris sempurna. Mempunyai paras cantik, terlahir dari keluarga kolongmerat, IQ di atas rata-rata, dan keluarga yang harmonis serta penuh kasih sayang. Tapi, suatu ketika, entah apa yang terjadi pada kehidupan Ghea. Keharmo...