DUAPULUHENAM🍃

296 29 8
                                    

DUAPULUHENAM🍃


Tandai typo!

Happy reading!!

Aku tidak seburuk apa yang kalian pikir, disini aku juga sama sakitnya. Aku hanya mencari kenyamanan, bukan memberi harapan. Mencari penawar di saat cintaku bertepuk sebelah tangan.

_Sasa Putri Auriga.

Beberapa menit berlalu, kini Ghea dengan yang lain telah sampai di halaman depan rumah Ghea. Ghea turun dari mobil barat dengan bantuan dari Rio, ia memapah Ghea sampai depan pintu rumah.

"Woi! Kuncinya siapa yang pegang?" Tanya Rio sedikit berteriak.

"Noh si Gara!" Sahut Gio berteriak juga.

"Bang Gara! Kuncinya mana?!" Teriak Ria, semua atensi melihat ke arah Gara yang sepertinya tengah membujuk Rara yang sedang marah, posisi mereka agak jauh dari yang lain.

Gara menoleh, "nih! Sini ambil!" Ujar nya.

"Elahh! Lo yang kesini Bar, sekalian masuk," suruh Putra.

"Buruan Gar anjirr!!! Gue butuh toilet ini!" Teriak Sasa.

Rara pun langsung berjalan mendekat ke arah yang lain, meninggalkan Gara yang tengah misuh-misuh tidak jelas.

Gara mengikuti langkah Rara, ia melempar kunci rumah Ghea pada Rio. Untung saja Rio sigap, jika tidak, mungkin wajah tampan nya akan terbentur kunci itu.

"Buset! Kira-kira dong lo!" Protes Rio.

Gara tidak memperdulikan Rio, ia terus membujuk Rara.

Rio mendelik, lalu ia membuka pintu rumah dengan Ghea di samping nya. Setelah pintu terbuka, Ghea berjalan terlebih dahulu masuk ke dalam dan...

"Waw!" Kagumnya.

Yang lain langsung mengikuti langkah Ghea.

"Widihhhh!!!" Kagum Bima.

"Kerenn!" Ujar Bianca.

"Gila! Parahh bet siapa yang bikin nih?!' Tanya Ria heboh.

Ghea mengernyit, lalu ia berbalik badan menghadap yang lain. "Bukan kalian?" Tanya nya.

Mereka menggeleng, "gue gak sempet bikin kayak beginian," ujar Arul.

Yaa, rumah Ghea kini di hias dengan dekorasi seperti acara penyambutan dengan ditengah-tengah nya terdapat tulisan 'wellcome back to your house my princess'.

"Terus siapa dong?" Tanya Sasa.

"Bener bukan lo pada?" Tanya Anya memastikan.

Mereka kembali menggeleng. "Hahahah, kalian gak usah becanda deh. Ngapain sih pake acara dekor-dekoran kayak gini? Kayak nyambut apa aja," ujar Ghea sambil tertawa.

Mereka terdiam dengan keheranan. "Tapi Ghe, seriusan ini bukan kerjaan kita," kata Kenzo.

Ghea menghentikan tawanya, ia menatap Kenzo setelah itu Alex. Alex menggeleng, ini memang bukan kerjaan mereka.

GHEA'S STORY🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang