EMPATPULUH🍃

288 12 0
                                    

EMPATPULUH🍃

HAPPY READING!

Tunggu dan lihat saja nanti, bersenang-senang lah terlebih dahulu. Sebelum menjemput penderitaan tentunya.


_Someone.


Matahari sudah berada tepat di atas kepala, menyorot pada sebagian siswa-siswi yang tengah berolah raga di tengah lapangan.

Saat ini giliran kelas Ghea yang tengah berolah raga, di lengkapi dengan ocehan serta umpatan yang di lontarkan mereka.

Seperti Ria, gadis cerewet itu terus mengomel kala Jery-pacarnya itu tidak benar mengipasinya. Setelah melewati perdebatan kemarin malam, mereka kini resmi menjadi sepasang kekasih. Tentu saja dengan syarat Jery harus meninggalkan semua pacar-pacar nya yang lain.

"Yang kenceng Jer! Gak kerasa!" Ria berprotes.

"Ini udah kenceng sayanggg!!" Jery semakin menguatkan kibasan kipas yang terbuat dari sampul buku.

"Enak bener lo Ri, kepanasan ada yang ngipasin," ujar Bima mengiri.

"Gak usah iri, bentar lagi giliran elo tuh," Ria lebih memilih memperhatikan ke depan, dimana ada salah satu teman nya yang tengah melakukan test dari guru olahraga mereka.

"Ger! Pinjem dong," Arsyi meminta sampul buku yang sedang Gery gunakan untuk mengipasi dirinya.

"Ogah! Gue juga kepanasan kali!" Tolak nya mutlak.

Arsyi memajukan bibirnya kesal itu sangat pelit sekali. "Awas ya lo! Minta contekan lagi gak bakalan gue kasih!" Ancam nya.

"Bodo amat, tinggal liat di si Ghea aja. Lagian lo juga nyontekin dia," ujar Gery acuh.

"Heuuuuh! Dasar Gery salut!!" Umpat Arsyi.

"Diem deh! Kalian banyak bacot malah bikin gue makin kepanasan!" Cintya berprotes, tangan nya terus mengipasi wajah nya yang tampak memerah.

"Panas karna matahari atau panas karna liat si Justyn lagi ngegoda cewek?" Arul menggoda Cintya.

Memang tampak di ujung lapangan sana, Justyn tengah menggoda adik kelas yang sedang memberi hormat pada bendera karna hukuman.

Cintya menatap tajam Arul, ia meraih botol minuman kosong di dekat nya lalu berniat memukul Arul dengan botol itu.

Pletak!

"Anj! Kepala gue!" Umpat Bima.

Dengan tidak sengaja Cintya malah memukul kepala Bima dengan kepala botol yang keras, cowok itu tiba-tiba duduk di sisi Arul saat Cintya hendak memukulnya.

"Lo ngapain mukul gue bego?!" Tanya Bima.

"Gue gak sengaja. Niat nya mau mukul si Arul, ehh lo maen nongol aja. Kena kan lo!" Cintya malah ikutan nyolot.

"Terus yang salah gue gitu?!"

"Yaiyalah! Masa gue?!"

Bima menatap Cintya dengan wajah pasrah bercampur kesal, membuang nafas kasar lalu tersenyum dengan terpaksa. "Cewek selalu benar!" Ucap nya.

"Emang!"

"Anak sholeh selalu di lindungi oleh maha kuasa," ujar Arul tersenyum senang.

"Gue doain crush lo udah punya pacar!" Ujar Cintya, mengangkat tangan nya untuk berdoa.

"Biasanya kalo doa kan selalu balik lagi ke diri sendiri," celetuk Ghea, gadis itu tengah anteng melihat kegiatan teman-teman nya yang sedang melakukan test.

GHEA'S STORY🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang