Chapter 7

1.7K 122 0
                                    

Hari terakhir Kawaki di rawat di rumah sakit, dua hari setelah Boruto bisa pulang. Akhirnya Kawaki juga bisa bebas dari pria yang selalu mengusik harinya, bahkan dalam mimpi Kawaki pun pria itu tetap mengusiknya

Dan kini Menma memeriksa tubuh Kawaki dari atas kepala sampai telapak kaki tak ada satu pun yang terlupa, tentunya hal itu membuat Kawaki risih dan ingin melenyapkan Menma dari bumi

"Hah... karena mu aku harus menjadi perawat disini, kau tau pengorbanan ku yang luar biasa ini"

"Hn"

Menma berdecak kesal dan langsung menindih tubuh Kawaki membuat pria itu tersentak dan terdiam, karena begitu terkejut jiwanya bahkan tampak melayang, apa ia akan mati

Dan beberapa saat Kawaki tersadar saat merasakan punggung jari jari tangan Menma mengelus pipinya beberapa menit, Kawaki mendorong Menma sekuat tenaga. Tapi Menma tentunya menahannya dengan mudah dan menarik wajah Kawaki mendekat dengan menarik dagunya dengan sebelah tangan

Sembari menarik wajah Kawaki mendekat, pria itu masih berusaha memberontak. Hingga akhirnya Menma memaksa wajahnya lebih dekat lagi dam benubrukkan bibir mereka dengan kasar, membuat Kawaki melotot dan ia kembali diam tak berkutik

Mendapati Kawaki yang diam bak patung, Menma mencium bibir Kawaki hingga beberapa saat kemudian Kawaki merasa kehabisan nafas, dan mengepalkan tangannya dengan langsung memukul perut Menma keras

"Chikushou... SHINJIMAE!!"

Kriet

"Ugh... ittai.." ringis Menma

"Oh? Apa yang terjadi?"

Menma dan Kawaki menoleh dengan terkejut, sementara Menma dengan cepat menghilangkan rasa sakit diperutnya

"Hinata-san?"

Hinata mengangguk "Aku kemari untuk menjemputmu dan membantu membawa barang barangmu pulang, maaf Naruto-kun tidak bisa kemari. Aa, dan kau... tunggu- bukankah kau yang waktu itu?"

"Eh?" Menma tampak berfikir "Aa aku ingat, terimakasih untuk yang waktu itu"

"Itu bukan apa apa, Himawari-chan malah mengatakan jika kau mengembalikan tagihan burgermu"

"Aku tidak bisa membebankan orang tentang itu jika aku juga memiliki"

"Begitu ya...? Jadi kenapa tadi ada suara teriakan? Apa kalian bertengkar? Ku lihat kalian seumuran"

"Kami tidak bertengkar" sahut Kawaki

"Hah... sudahlah... aku akan mengemasi barang barangmu, dan umh..."

"Menma"

"Menma-san, arigatou karena sudah membantu memulihkan Kawaki-kun"

"Iie, ini memang sudah tugasku"

Hinata tersenyum lalu mengemasi barang barang Kawaki yang ada di lemari dan di atas meja, Kawaki pun ingin melakukannya namun Hinata tampak melarangnya karena mengaktifkan byakugan untuk mengancam Kawaki

Tok tok tok

"Menma-san"

"Ha'i?"

"Tsunade-sama memanggil mu"

Menma mengangguk "Kalau begitu... aku permisi"

Blam

Menma berjalan ke ruangan Tsunade dengan santai mengikuti Shizune, koridor cukup sepi karena tak ada perawat yang berjalan di sekitar. Tapi saat sudah tiba di depan ruangan Tsunade ia terkejut, karena semua perawat berdiri disana bersama Tsunade sendiri

"Ada apa ini?" Tanya Menma pada Shizune

"Kau bisa menghampiri Tsunade-sama untuk menanyakan hal itu"

Menma mendekati Tsunade dan Tsunade langsung merangkul Menma dan membuatnya semakin bingung, hal aneh macam apa ini, ia tak menyukai hal membingungkan yang tiba tiba itu

"Hari ini pelantikan Uchiha Sakura menjadi kepala rumah sakit dari asisten ku, dan aku akan kembali melanjutkan perjudian ku dengan santai tanpa gangguan. Sementara Menma akan menjadi pengganti Sakura sebagai asisten kepala rumah sakit, jangan remehkan bocah ini karena ninjutsu medisnya setara dengan Sakura"

Seketika tempat itu menjadi riuh dengan seruan para perawat, mereka memberi selamat pada Sakura dan Menma atas posisi yang mereka dapatkan

"Mohon bantuannya, Menma"

"Aku juga mohon bantuannya, Sakura-san"

"Tapi karena Menma bukan dari desa kita, Menma dan Nanadaime harus menyetujui kontrak. Tapi jika Naruto setuju dengan hal ini, apa lagi penempatan posisinya yang lumayan tinggi"

Sakura menepuk pundak Menma "Tenang saja, Naruto itu baik"

"Hei bocah, kau ikuti aku"

Skip

"Hmm..."

Naruto tampak menimang surat kontrak yang di ajukan Tsunade, isi kontrak itu memang menguntungkan rumah sakit dan cukup menyulitkan Menma di posisinya. Tapi tetap saja, ada rasa risau di dalam hatinya

Jika tidak menyetujui Tsunade akan memikirkan lebih tentang hal itu, padahal Naruto tidak pernah menolak apa pun. Bahkan pria itu beberapa kali mengajak orang luar untuk tinggal di desanya, seperti Kawaki yang sudah jelas dicurigai sebagai musuh

Tapi jika menyetujuinya mungkin saja akan ada hal yang tak diinginkan terjadi, tapi Tsunade begitu merekomendasikannya karena cara chakra Menma yang berbeda

"Hmm..."

"Naruto?!"

"Baa-chan, aku sedang berfikir"

"Kau yakin tentang itu? Hentikan saja, otak mu bahkan tidak berada di kepala"

Mendengar penuturan Tsunade membuat wajah Naruto sedikit memerah, menyebalkan sekali. Tapi Naruto harus meluruskan hal ini, ia tak bisa jika Tsunade tampak terus memaksanya

"Ada yang ingin ku katakan"

"Baiklah, apa itu?"

"...................."

"Baka!!!"

"Ja- jadi..."

"Tanda tangani kontrak ini!! Aku akan mengurus hal itu"

Menma menatap nanar "Apa hal ini tidak masalah?"

"Aku akan memikirkannya jadi jangan membuatku stres karena itu, tetap pada posisi"

"Ha'i..." Balas Menma malas

Menma pun langsung keluar dari ruang Hokage meninggalkan Tsunade dan Naruto yang melongo menatap pintu, keduanya saling tatap melihat tingkah Menma yang hanya diam saat meninggalkan ruangan, hingga beberapa menit terdiam Tsunade memukul kepala Naruto


.


.


.


TBC

Rahasia ~ Ninja Misterius{✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang