Chapter 15

1K 74 3
                                    

Beberapa hari telah berlalu setelah kepergian Kawaki menjalankan misi bersama rekan-rekannya, Menma kini melakukan aktivitas sehari-harinya, seperti merawat pasien di rumah sakit, mengunjungi thunder burger dan melatih Sarada ninjutsu medis.

Menma tentunya merindukan Kawaki, walau pria itu pergi belum lama ini. Menma mengakui jika hatinya terisi penuh oleh bayang-bayang Kawaki, terlebih saat Kawaki marah, pria itu akan sangat menggemaskan.

"Kapan ya Kawaki kembali..?"

"Kawaki lagi?"

Menma menoleh dengan terkejut, namun dengan cepat mengubah raut wajahnya menjadi datar. Sarada berdiri dengan berkacak pinggang, menunjukkan akuarium kecil yang transparan.

"Oh? Berhasil ya?"

Sarada tersenyum bangga, Menma akhirnya melihat ikan koi yang sebelumnya hampir mati kini sehat-sehat saja. Sarada berhasil memulihkan ikan terakhir, berbeda dengan ikan sebelumnya yang terus-terusan mati.

"Kau memeliharanya dengan baik."

"Kau suka ikan?" tanya Sarada penasaran.

Menma menggeleng. "Itu hanya untuk berlatih, tapi, ku harap kau memelihara yang satu ini dengan baik."

"Apa kau pernah melakukannya?"

"Ya, lumayan susah juga. Saat ikan koi peliharaan ku mati, aku merasa gagal menjadi ninja medis. Ikan yang hampir mati itu.. seolah pasien untuk kita, kita perlu menjaganya sampai kembali kerumahnya."

"Tapi dia tidak mungkin pulang sendiri, kan?" Sarada menatap malas.

Menma terkekeh sembari mengacak pelan surai Sarada dan membuat gadis itu gelagapan dengan wajah memerah, senyum Menma memang menyeramkan, tapi ditambah perlakuannya yang berbeda, membuat pria itu terlihat jadi keren.

"Kau sakit, Sarada?"

Sarada menggeleng. "Abaikan aku."

"Haa? Kau menjadikanku gurumu, tapi kau menyuruhku mengabaikan mu?"

"Bu- bukan seperti itu..."

"Kau.. gugup?"

"Menma!"

Menma mengendikkan bahunya bingung, pasrah melihat tingkah Sarada yang seperti ini. Menma menyadarinya sebenarnya, kegugupan Sarada. Tapi Menma tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya perlu mendengarnya langsung.

"Ku rasa aku tidak memiliki kesalahan apapun.. aku akan pergi ke thunder burger, bagaimana denganmu?"

"Aa.. aku akan ikut..!"

Menma membalikkan tubuhnya untuk melangkah pergi, pria itu sedikit melirik kearah Sarada melalui ekor matanya. Ia menghela napas frustasi, namun tetap menunjukkan raut wajah yang datar dan tenang.

"Uchiha-san belum pergi ya..."

"Papa ku? Memangnya kenapa?" tanya Sarada bingung.

"Aku berharap Uchiha-san secepatnya mencari keberadaan anggota Kara."

"Aku juga mengharapkan hal itu, tapi saat ini papa sedang fokus menjaga Boruto dan Kawaki."

"Padahal aku bisa melakukannya jika untuk Kawaki," Menma bergumam pelan hingga suaranya tak terdengar.

"Kau mengatakan apa, Menma?"

"Bukan apa-apa."

Menma mendorong pintu transparan dari thunder burger dan menahannya agar Sarada melewatinya terlebih dahulu, sementara Sarada menunduk malu karena perlakuan Menma.

"Arigatou..."

"Santai saja..."

Menma memesan burger untuk dirinya sendiri dan untuk Sarada, selalu saja seperti ini, membuat Sarada tak enak hati. Lagi-lagi Menma membelikan dan membawakan makanan ke salah satu meja dengan dua bangku.

Perlakuan Menma yang seperti ini, membuat hatinya berdebar tak karuan. Bagaimanapun mereka hanya berteman, perlakuan Menma bahkan lebih jauh dari perlakuan Boruto atau Mitsuki dan yang lainnya.

Menma hanya pria yang baru dikenalnya, tapi kenapa pria itu bertingkah seolah mereka begitu dekat dari yang lain. Menma mengatakan tak memiliki teman, mungkin itu alasan tingkah Menma yang berbeda.

"Itadakimasu.."

Menma mulai menyantap burgernya dengan tenang, namun beberapa kali suapan kedalam mulutnya, Menma tiba-tiba merasa risih karena terus ditatap oleh gadis disampingnya. Menma pun menoleh, membuat Sarada berpaling dengan terkejut.

"Kau tidak makan?"

"Aa- aku.."

Sarada meraih burgernya dan menyantapnya dengan cepat, melihat tingkah Sarada, Menma hanya bisa tersenyum simpul. Tentunya Menma memaklumi sikap Sarada, lagipula ia tak bisa meminta penjelasan dari Sarada tentang sikapnya.

Menma hanya bisa memperhatikan bagaimana Sarada mengaguminya secara diam-diam, apakah gadis itu akan terus diam, Menma juga tak bisa melakukan apapun jika Sarada jujur padanya.

Tapi yang Menma pikirkan, mereka berteman belum lama ini dan tak mungkin jika Sarada memiliki rasa padanya. Padahal Menma sendiri tak berkaca, jika ia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama saat baru bertemu dengan Kawaki.

.

Skip

.

Setelah mengantar Sarada pulang ke kediaman Uchiha, Menma pulang ke apartemennya untuk beristirahat. Saat berjalan mendekati pintu flatnya, tanpa sengaja mata Menma menangkap salah satu anggota tim Konohamaru.

"Oh? Yo.."

"Eh?"

"Teman setim Sarada, kan?"

"Wah.. kebetulan sekali bertemu disini."

"Tunggu- kau tinggal disebelah ku?"

Mitsuki mengangguk. "Aku baru menyadarinya, kau ternyata tinggal disebelah ku."

"Hn."

Mitsuki tersenyum, pada akhirnya mereka hanya menjadi canggung. Tapi Mitsuki ingin mendekatkan diri pada Menma, pria yang akhir-akhir menjadi perhatian Sarada.

"Kau kadang-kadang dingin dan hangat secara bersamaan ya? Pantas saja perasaan Sarada naik turun."

"Eh? Sarada?"

"Aku ingin tau lebih jauh tentang sosok yang dikagumi oleh Sarada, ku harap dia tak tak salah terhadapmu."

Menma menyeringai. "Jika salah bagaimana?"

"Aku akan..." Mitsuki berjalan mendekati Menma hingga tak ada jarak diantara mereka. "Melilitimu dengan ular hingga aliran darahmu berhenti."

"Haha.. lucu sekali," Menma tertawa sinis.

"Kau marah? Apa tebakanku benar?"

"Ku harap kau tau bagaimana posisiku, bagaimana jika..."

Menma merapatkan tubuhnya pada Mitsuki hingga hidung mereka bersentuhan dan membuat Mitsuki terkejut dengan menahan napasnya, Mitsuki tak memikirkan apapun saat ini, entah ia akan bertarung disini atau akan mendengarkan ancaman.

"Aku ini seorang seme, Mitsuki-san.. jangan coba memprovokasi ku, aku bisa saja meniduri mu disini saat ini juga."

"Aa.."

Menma melangkah mundur dan membalikkan tubuhnya. "Oh satu lagi, aku mulai sedikit tertarik padamu."



.



.



.



TBC

Rahasia ~ Ninja Misterius{✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang