Menma dan Kawaki mengendap-ngendap di jendela besar ruang Hokage, salahkan Menma menarik Kawaki untuk menunjukkan bukti tentang hubungan orang tuanya.
Sebenarnya tidak ada jaminan bahwa Sasuke akan datang ke kantor Hokage, tapi mengingat Sasuke yang masih menetap di desa, tak diragukan lagi pria itu bisa saja datang secara tiba-tiba.
"Kau sibuk, Naruto?"
"Oh, Sasuke?"
"Hn."
"Akhirnya.. yang ditunggu-tunggu."
"Apa kau sudah menyembunyikan chakra kita?" tanya Kawaki ragu.
"Percaya saja padaku."
Kawaki dengan penasaran menunjukkan kepalanya dibalik jendela ruang Hokage agar bisa melihat Sasuke dan Naruto. Tapi yang bisa ia lihat hanyalah tatapan sesama teman antara keduanya, sama sekali tak terlihat ikatan apapun diantara mereka.
"Mereka jago berakting."
"Apa kau yakin dengan itu?"
"Kita tunggu saja."
"Aku akan kembali menjalankan misi ku diluar desa."
"Heee? Cepat sekali."
"Aku tidak bisa terus diam di rumah, Naruto. Beri aku sebuah gulungan untuk ku selesaikan."
Naruto mendesah pasrah, Sasuke selalu seenaknya saja. Tapi jika tak seperti itu, tentunya dia bukanlah Sasuke. Sementara Shikamaru mulai mengetik untuk kejelasan misi Sasuke, Kawaki mulai menyadari sesuatu jika sejak tadi Naruto dan Sasuke terus saling pandang.
"Apa mereka berbicara melalui tatapan?"
"Akhirnya kau menyadarinya, hm?"
"Hubungan yang rumit."
Setelah menyerahkan gulungan misi pada Sasuke, Sasuke langsung keluar dari kantor Hokage. Kawaki menatap malas kearah Menma dan yang ditatap hanya cengengesan tak jelas.
"Hanya itu? Tidak bisa disebut bukti," Kawaki mencibir.
Menma mengangguk. "Kau benar, tapi tunggu beberapa saat lagi."
"Hn?"
"Lihat saja."
Kawaki kembali memperhatikan, beberapa saat kemudian pekerjaan Naruto mulai melambat dan bahkan tangannya bergerak gelisah dengan kakinya yang terus saja dihentak-hentakkan.
"Shikamaru, boleh aku pergi sebentar?"
Shikamaru mengerutkan keningnya. "Kemana? Pekerjaanmu belum selesai, kau bisa lembur malam ini."
"Tidak masalah."
"Hah... jangan terlalu lama."
"Aa, arigatou, Shikamaru."
Shikamaru mengangguk dan Naruto yang pergi begitu saja, sementara Kawaki dan Menma langsung mengikuti kemana Naruto pergi. Berjalan jauh mengikuti Naruto, Kawaki terkejut saat melihat Naruto memasuki kediaman besar tempat dimana Menma pernah membawanya.
"Oi, Sasuke."
"Hn?"
"Ada Sasuke-"
"Tutup mulutmu, Kawaki, mereka bisa mendengar kita," ringis Menma berbisik.
"Hn."
Kawaki dan Menma pun mulai memperhatikan Naruto yang menghampiri Sasuke, tiba-tiba saja Sasuke melepaskan jubah panjangnya dan Naruto yang langsung memeluk Sasuke dari belakang.
"Tetap di posisimu," desis Sasuke.
"Kenapa? Kau tidak merindukanku?" tanya Naruto menatap tajam.
"Bukan kau, dobe, tapi anakmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia ~ Ninja Misterius{✓}
Roman d'amourSebelum di baca... yang homophobic silahkan di skip aja, ini hanya buat fudanshi & fujoshi Kalau cerita ini alurnya gaje & aneh, skip aja ok hehe .......... Tiba tiba saja seorang shinobi asing muncul di tengah desa Konoha saat masih pemerintahan Na...