BAB II
Sebelum Lo mampir ke sini vote yah, dan komen, untuk bayi kecil nan imut kita yang sudah semangat melanjutkan cerita ini.
•••
Darel sedikit ngebut dan melaju kencang membuat Anya berpegangan di ransel Darel dengan sangat erat , sebenarnya Anya tak ingin menyentuh apapun dari pria didepannya ini tapi jika iya tak berpegangan dia mungkin akan terjungkal kebelakang belum lagi dengan Darel yang melaju kencang membawa motor.
"Bisa nggak sih lo pelan? Lo mau buat gue dalam bahaya!!!..." Gerutu Anya sedikit meninggi kan suaranya, karena angin yang cukup kencang.
"Apa?? Gue nggak bisa dengarrr Lo ngomong apa!!!." Teriak Darel, sebenarnya iya mendengar apa yang di katakan Anya hanya saja iya ingin membuatnya kesal karena itu benar-benar membuat nya gemas ingin terus tersenyum melihat wajah merah dan kesal Anya
"Sialan!!Dasar budeg!!.." Gerutu Anya kesal
Membuat Darel tersenyum mendengarnya sungguh itu membuat nya candu untuk terus menerus menjahili Anya, Kini Darel terus menancapkan gas motornya melaju kencang tanpa memperdulikan Anya yang kini memeluknya erat dan berteriak keras.
"DARELLL!! BRENGSEEEKKKKKKK...."
"Ayo Anya keluarin semuanya!! Teriak!!...."
Kini Darel terus saja tertawa terbahak-bahak melihat pantulan wajah Anya di kaca spionnya yang terlihat takut dengan wajah yang memerah.
"AAAAAGHH Bodoh!!!!!!!...."
"FUCKING MY FAMILY"
:
:
Hari mulai semakin gelap Anya dan Darel masih berkeliling di sekitaran kota Bandung sebab tadi mereka sempat mampir untuk makan di warteg dan melanjutkan perjalanan mereka lagi, kekesalan Anya mulai berkurang, tapi iya masih berfikir untuk pulang , ini benar-benar hari yang sangat-sangat melelahkan baginya banyak hal yang membuat nya sangat lelah . JUNGKOOK dating , nyokap sama bokap Anya sering bertengkar ,kalau Anya tiba di rumah pasti rumahnya sudah berantakan seperti kapal pecah ,Anya tidak suka jika sudah seperti itu suasananya.
"Gimana? Udah mendingan?...." Tanya Darel menoleh ke arah spion-melirik sekilas wajah Anya yang terlihat tak senang.
"Iya.. tapi gue belum mau balik El... Gue capek kalau pulang pasti bokap nyokap gue bertengkar lagi..."
Anya pun menghela nafasnya dengan pikiran yang mengganggunya.
"Kalau gitu...Lo nginap di rumah gue aja, ntar gue izinin Lo ke Tante Ira sama om Tomo, Lo tenang aja ada gue..." Ucap Darel begitu percaya diri-menepuk dadanya.
Anya pun tersenyum lebar dan mengangguk mengiyakan, kemudian kembali menikmati angin perjalanan dan pemandangan-pemandangan indah di kota Bandung.
10 menit perjalan....
Akhirnya mereka sampai di kompleks tempat keduanya tinggal, dan rumah mereka pun hanya berdampingan.
"Masuk gih...." Ucap Darel sembari memarkirkan motornya di halaman rumahnya.
Anya pun turun dari motor lalu membuka helmnya-lalu memberikannya pada Darel.
"Gue masuk duluan yah..." Ujar Anya tersenyum berlari kecil membuka pintu rumah Darel. Rumah Darel seperti rumah bagi Anya, karena di sanalah Anya mendapatkan kehangatan dan apa arti keluarga sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAREL AKSARA PRASETYA
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) Anya- "El seharusnya kita nggak bersama" Darel- "Apa maksud kamu?" Anya- "Kita beda keyakinan El...." Cinta dengan perbedaan antara keyakinan Tuhannya benar-benar sangat hurts for both:))