BAB 13

57 16 12
                                    

HAII

AKU LAGI RAJIN NULIS KARENA KAYAKNYA BENTAR LAGI JARANG UP.

BANYAK YANG AKU MAU URUS DULU HEHE....

SEBELUM MEMBACA CERITA INI! DI WAJIBKAN UNTUK VOTE DAN KOMEN YAH! KALAU MAU SHARE BOLEH BANGET!!

•••

Saat ini para murid kelas IPA 1 tengah berdebat untuk memilih kelompoknya, kelompok untuk praktek Prakarya 2 hari lagi.

Berbagai macam dan upaya mereka memperebutkan teman kelas masing-masing dan memilih yang pintar dan berkompeten, seperti biasa Darel, Ares dan Dio sekelompok karena satu kelompok hanya terdiri dari 3/4 orang. Anya tidak ingin masuk di kelompok Darel karena iya ingin bergabung dengan Alin dan Bunga. Tapi Billy dia hanya menonton keributan kelas tanpa pusing mencari kelompoknya.

Kemudian ibu Laras menepuk-nepuk papan tulis Agar para murid yang berisik jadi tenang.

"Baik... Siapa lagi yang belum punya kelompok?..." Tanya ibu Laras sambil menengok siapa-siapa muridnya yang belum kebagian kelompok.

Ada 5 orang lagi yang belum kebagian kelompok termasuk Billy.

"Kalau begitu yang belum punya kelompok ibu masukin ke kelompok yang sudah terbentuk..."

"Jingga masuk kelompok A..."

"Yuna masuk kelompok B sama dengan Pras yah!.."

"Astrid masuk kelompok C kelompoknya angle yah..."

"Dian masuk kelompoknya abizar.."

"Dan terakhir Billy, kamu masuk kelompoknya Anya yah kelompok D!.."

"Apa kalian sudah mengerti? Ibu harap kalian mengerti dan bekerja sama dalam kelompoknya! Ingat! Kekompakan tim yah!..."

Tadinya Anya ingin protes mengapa Billy masuk kelompoknya tapi tidak jadi karena Darel sudah protes duluan sambil mengangkat satu tangannya, mengajukan pertanyaan.

"Bu? Kenapa Billy di kelompoknya Anya? Biar di kelompok kita aja..." Tanya Darel sambil menatap sinis Billy.

"Tidak bisa, harus ada laki-laki dan perempuan di kelompoknya!.." tegas ibu Laras

"Kalau gitu Anya ke kelompok saya aja Bu..." Ucap Darel lagi memberi saran, tapi ibu Laras tetap bersih tegas menggeleng.

"Sudah ibu atur! Jangan ada yang ganggu kelompok nya atau menukar anggotanya! Kalian ini semua sama saja jangan ada yang membedakan! Apa kalian paham!..."

"Tapi Bu anya–..." Ucapan Darel terhenti.

"Sudah Darel! Jangan lupa kamu sebagai ketua kelas kumpulkan tugas teman-teman kamu yang kemarin lusa ibu berikan dan bawa ke ruangan ibu setelah jam istirahat!.." Tegas ibu Laras kemudian berjalan meninggalkan kelas.

"Aaahh sialan!!!..." Gerutu Darel kesal sembari memukul mejanya. Tatkala Billy menatap Darel dengan tatapan remeh sedangkan Darel hanya mengepalkan tangannya erat sambil membuang muka dan berjalan keluar meninggalkan kelas di ikuti oleh Dio yang masih memakai perban di tangannya karena kecelakaan kemarin tapi itu tidak membuat seorang Dio Purnama luntur dari kharismatiknya dan Ares yang juga berjalan sembari menatap Billy sinis.

DAREL AKSARA PRASETYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang