(PART MASIH LENGKAP!)
Anya- "El seharusnya kita nggak bersama"
Darel- "Apa maksud kamu?"
Anya- "Kita beda keyakinan El...."
Cinta dengan perbedaan antara keyakinan Tuhannya benar-benar sangat hurts for both:))
AKU LAGI RAJIN NULIS JADI MAKLUM AKHIR-AKHIR INI LEBIH SERING UPDATE HEHE....
JANGAN LUPA SEBELUM MEMBACA DI HARAPKAN UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.
JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN KOMENTAR JUGA.
KALAU MAU SHARE JUGA BOLEH, ITU LEBIH BAIK.
SELAMAT MEMBACA.
•••
TOKOH BUKU
Lola dan Anya tengah memasuki sebuah toko buku , mereka berdua tampak tidak sabar untuk mencari novel dan buku yang mereka cari. Apalagi Lola yang sudah tergesa-gesa. Mencari sebuah novel romansa cinta untuk iya baca. Katanya ingin mempelajari hal romantis untuk mendapatkan hati Ares.
"Nah ini yang Lola cari...." Ucap Lola sembari tersenyum kegirangan sambil memperlihatkan novel itu pada Anya.
Anya kemudian tersenyum dan melangkah pergi untuk mencari-cari buku yang iya cari. Bukan buku hal romantis yang iya cari seperti Lola melainkan buku psikolog, bukan karena Anya mempunyai mental down tapi dia hanya ingin saja.
"Lo cari ini?..." Ucap seorang pria sembari menyodorkan buku tentang psikolog yang Anya cari, seketika Anya sedikit tersentak kaget karena buku itu sangat dekat di depan wajahnya sampai hampir mencium buku itu, seketika Anya memperhatikan baju atau lebih tepatnya seragam sekolah yang pria itu pakai, seperti tidak asing , itu kan baju seragam sekolah yang sama persis seperti yang Anya pakai.
Kemudian Anya mendongak menatap wajah pria di hadapannya, seketika mata Anya membulat sempurna.
Billy.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ngapain Lo di sini?..." Tanya Anya sedikit ketus sambil memperbaiki tali tasnya yang sedikit melorot di pundaknya.
"Hmm.. emang gue nggak boleh ke sini yah? Bukannya ini toko untuk umum?..." Tanya Billy sambil menaikkan kedua alisnya.
Seketika Anya sedikit salah tingkah dan beralih ingin melangkah pergi tapi dengan cepat Billy menahan lengannya. Anya pun menoleh dan sekilas menatap tangan Billy yang menggenggam lengannya.
"Nih.. masa Lo pulang dengan tangan kosong..." Ucap Billy sambil menyodorkan buku psikolog itu pada Anya, kemudian Anya perlahan menghempaskan tangan Billy dan mengambil buku itu dengan kasar. Billy kemudian tersenyum menatap Anya berjalan membelakanginya.
Kemudian Anya dengan cepat menarik Lola untuk segera pergi dari sana, membuat Lola bingung tapi tetap saja iya pasrah saat di tarik oleh Anya ke kasir dan membayar buku dan novel mereka berdua dengan terburu-buru Anya dan Lola meninggalkan toko buku itu dan berlari.