(PART MASIH LENGKAP!)
Anya- "El seharusnya kita nggak bersama"
Darel- "Apa maksud kamu?"
Anya- "Kita beda keyakinan El...."
Cinta dengan perbedaan antara keyakinan Tuhannya benar-benar sangat hurts for both:))
Hai.. kenalin gue DAREL AKSARA PRASETYA siswa paling tampan di SMA negeri XI Bandung ini. Kenapa? Mau sungkem sama gue?...
•••
DAREL AKSARA PRASETYASiswa tampan SMA negeri XI Bandung. Anak sulung dari ketua hakim yaitu Pak HartoPrasetya. Darel di juluki oleh anak-anak bahkan para gurunya sebagai anak tengil namun siapa sangka, ketampanannya dan kekayaan keluarga nya bahkan kekuasaan keluarga nya lah yang membuat nya populer di kalangan remaja apalagi siswi wanita di sekolahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari sudah pagi saat nya para siswa/siswi tengah berbondong-bondong datang ke sekolah walaupun dengan ekspresi wajah mereka yang berbeda-beda.
Tapi para siswi kini berteriak keras seperti kesurupan massal, membuat mereka semua berkerumun di depan gerbang sekolah yang menjulang tinggi itu. Mereka semua juga Berbondong-bondong mengeluarkan ponsel mereka dengan antusias memotret seorang pria yang kini turun dari motornya dengan Gagah iya memakai jaket kulit berwarna hitam pekat.
"Woii... Ganteng banget kak Darel..
"Fiks gue harus dapat foto dia!!..
"Beruntung banget cewek kak Darel punya pacar ganteng kayak dia...
"Aaa jadi pengen punya cowok tipe cool kayak kak Darel..."
Teriakan—Sorakan bahkan para siswi itu histeris melihat kedatangan Darel yang kini berjalan masuk menuju kelasnya di ikuti oleh siswi-siswi yang mengekorinya bahkan ada yang memberinya sebuah coklat dan bunga mawar kepadanya.
Tapi ada satu siswi yang tidak peduli dengannya bahkan sangat membenci kehadiran Darel. Iya bahkan menatap nya sinis dari kejauhan. Darel yang merasa dia tengah di tatap oleh gadis itupun melangkah cepat dan menghampiri nya.
"Dih masam banget tuh muka..." Tegur darel—menghampiri
"Gue lihat-lihat Lo populer banget akhir-akhir ini sampai coklat sama bunga pun Lo di kasih..." Cerocos gadis berambut panjang itu.
"Kenapa? Lo mau? Nih ambil males juga gue bawa gini an...Alay..." Darel pun menyodorkan bunga serta coklat tadi pada gadis itu dan kini menarik lengan gadis itu menuju kantin sekolah yang terlihat masih agak sepi di pagi hari.
