BAB 14

55 16 14
                                    

HAI

AKU UP LAGI

DARI SEKIAN LAMA NGGAK UP

TANGAN AKU GATAL PENGEN UP 😭

GIMANA KABAR KALIAN? SEHAT KAN OH TENTU DONG HARUS SEHAT!.

SEBELUM MEMBACA CERITA INI DI WAJIBKAN UNTUK VOTE!
DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN!

SELAMAT MEMBACA

•••

Darel dan Anya kini pulang setelah mereka berdua menyatakan perasaan masing-masing, di perjalanan Anya memeluk Darel erat seperti takut akan terlepas, sedangkan Darel tersenyum sembari mengelus-elus lembut tangan Anya yang berada di perutnya lalu beralih mengelus lutut Anya pelan......

Lalu kemudian kembali fokus mengendarai motornya.

Perjalanan mereka memakan waktu sekitar 1/² jam 2menit agar sampai di rumah. Tapi Anya tidak langsung masuk ke rumahnya melainkan mampir sebentar ke rumah Darel, sebenarnya Darel yang memaksa Anya untuk masuk dulu, katanya ingin memamerkan pada Maminya kalau mereka sudah resmi jadi pacar.Sambil memegang tangan Anya menggandengnya untuk masuk ke dalam rumah. Saat mereka masuk kebetulan ada papinya Darel yang baru pulang kantor.

Darel kemudian tersenyum dan menoleh ke belakang menatap Anya yang terlihat gugup, ntah kenapa walaupun Anya sering bertemu dengan orang tua Darel hampir setiap hari, tapi hari ini rasanya berbeda. Seperti sedang melakukan ujian di rumah mertua.

"Mami...papi Darel pulang!...." Teriak Darel sambil membawa Anya.

Prasetya dan juga Ani tersenyum lebar menyambut kedatangan anaknya dan juga Anya...

"Anak mami udah pulang? Anya juga di sini? Kebetulan mami habis buat puding buah..." Ucap Ani sambil tersenyum memegang satu puding di tangannya.

"Ehemm... Kenapa tuh gandengan tangan? Biasanya cuman saling ngerangkul..." Tegur Prasetya Saat melihat Darel dan Anya berpegangan tangan, tidak seperti biasanya.

Darel kemudian terkekeh lalu menatap Anya, dan bergantian menatap mami papinya yang kini tengah duduk di sofa dengan Darel dan Anya yang juga ikut duduk di sofa.

"Darel sama Anya pacaran..." Ucap Darel santai tanpa basa-basi. Anya tersenyum malu.

Membuat Ani dan Prasetya tersedak, dan melotot tak percaya.

"Hah? Yang benar? Wahh... Akhirnya yang mami tunggu-tunggu..." Ucap Ani sambil tersenyum lebar lalu berjoget-joget seperti memenangkan penghargaan.

Sedangkan Prasetya masih memicingkan matanya memandang wajah Darel dan Anya. Membuat Darel mengernyitkan dahinya dengan Anya yang menunduk takut dan gugup, takut kalau ayahnya Darel tidak setuju. Tapi bukan itu! Nyatanya ayah Darel-

"Ohhhh...." Ayahnya ber-oh panjang sambil menganggukkan kepalanya.

Membuat Ani, Darel dan Anya memasang wajah bingung sambil menatap ke arah Prasetya.

"Oh jadi yang 4 hari lalu itu, yang Darel omongin ke papi kalau mau nembak cewek di tempat papi lamar mami dulu, itu Anya?..." Tanya Prasetya membuat Darel tersenyum lalu mengangguk.

DAREL AKSARA PRASETYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang