BAB 4
"KUKIRA RUMAH TEMPAT UNTUK PULANG TERNYATA AKU SALAH, JUSTRU BAGIKU RUMAH TEMPAT UNTUK BERLARI DAN PERGI"
Hari ini Anya baru pulang dari basecamp, iya pamit untuk pulang duluan karena ibunya mengiriminya pesan ancaman untuk segera pulang tanpa memberi tahu darel dan yang lainnya. Iya pamit begitu terburu-buru lalu memesan taksi online untuk menuju rumahnya. Namun saat iya sampai dan melangkah masuk iya di suguhi dengan beberapa barang yang sudah terpecah belah pakaian berserakan di mana-mana , Anya hanya menghela nafasnya pasrah lalu berjalan menuju ruang tengah.
Di sana sudah ada ayah dan ibunya yang menatap kedatangan Anya seperti tidak suka, dan hanya meliriknya sinis dengan decakan dari mereka berdua. Anya takut-anya cemas kalau ayah dan ibunya sampai memukulinya lagi, Anya takut darel marah dan membuat keributan lagi dirumahnya-anya sudah cukup membuat darel tak nyaman karenanya , jika hari ini Anya tidak di beri ampun itu sudah takdirnya.
"Dari mana saja kamu, baru pulang sekarang?.." Tanya Ira ketus dengan lipatan tangan di depan dadanya.
"Main sama laki-laki bajingan itu lagi!?..HAH!!" Bentak Tomo ayahnya menatap Anya dengan tatapan mata tajam mengintimidasi.
Anya menelan ludah nya susah payah dan melangkah perlahan-menunduk meminta maaf.
"Maafin Anya.. nggak ngomong dulu ke ayah sama ibu..." Ucapnya begitu pelan dengan nada bergetar menahan air matanya mengalir.
Kini Ira berdiri dan menghampiri Anya , menjambak rambutnya tanpa rasa iba , membuat Anya mendongak paksa dengan menahan sakit-meringis kesakitan.
"Maaf kamu bilang!!?.. kamu tau nggak mereka itu bukan siapa-siapa kamu! Seenaknya saja main nginap sembarangan!! Kalau Darel nidurin kamu gimana!! Hah!! Mau taruh di mana muka ayah sama ibu Anya!!!..." Bentak Ira iya begitu marah dan geram.
"Aghhh...sa..sakit.." Rintihan sakit Anya begitu menusuk. Tapi tidak berpengaruh bagi Tomo dan juga Ira.
Air mata Anya kini lolos membasahi kedua pipinya. Iya memohon maaf berkali-kali tapi tidak ada ampun iya bahkan di tampar berkali-kali.
"Anak sialan kamu!!.."ucap Ira melayangkan tamparan untuk kesekian kalinya pada Anya tapi tangannya di genggam dengan cepat membuat aksinya gagal untuk menampar.
" Haha..."tawa Anya dengan hambar menahan tangan ibunya yang hampir menamparnya membuat Ira dan Tomo saling menatap heran
"Aku sampai tidak bisa menyebutmu dengan sebutan ibu lagi , jika sampai tangan mu berhasil menampar wajahku lagi !!.." Anya menggertakkan giginya geram tak tahan dengan perlakuan kejam orang tuanya pada dirinya dan menghempas tangan ibunya dengan wajah yang merah menahan emosi.
Iya kemudian bangkit lalu berdiri berhadapan dengan ayah dan ibunya, Air matanya terus saja terjatuh tanpa henti kini anya menatapnya penuh benci dan amarah. Mengepalkan tangannya erat iya benar-benar sudah tidak tahan.
"Anya capek!.... Udah yah Anya pengen istirahat dulu hukumannya di lanjut besok saja atau sekalian saja bunuh Anya , BUNUHHHH!!!!!..." Teriak Anya di akhir Kalimatnya dengan lantang membuat ibu dan ayahnya sedikit tersentak kaget dan membelalakkan matanya tak percaya saat ini Anya membentak keduanya.
"Berani-beraninya kamu!!-..." Ucapan Tomo terhenti saat Anya menatap nya dengan wajah datar dengan lirikan mata yang tajam tanpa berkedip , kini Tomo perlahan menurun kan lengannya-ingin memukul Anya , lalu beralih mengepalkan tangannya berjalan meninggalkan Anya beserta Ira istrinya yang masih beradu tatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAREL AKSARA PRASETYA
Подростковая литература(PART MASIH LENGKAP!) Anya- "El seharusnya kita nggak bersama" Darel- "Apa maksud kamu?" Anya- "Kita beda keyakinan El...." Cinta dengan perbedaan antara keyakinan Tuhannya benar-benar sangat hurts for both:))