BAB 11

71 17 5
                                        

ANNYEONG HASEOOOO

KETEMU LAGI KITAA HEHE..

AKU UP LAGI NIH....

OH IYA SEBELUM MEMBACA CERITA INI JANGAN LUPA UNTUK.

VOTE, KOMEN, KALAU MAU SHARE SILAHKAN ITU LEBIH BAIK.

GUYS AKU BARU NGEH... TERNYATA BAB NYA NGGAK TERSUSUN RAPI 😭

NANTI KALIAN BINGUNG BACANYA DARI MANA DULU

KALAU GITU AKU TULIS NOMOR BAB NYA YAH 🤣

Darel sedari tadi hanya memandangi punggung Anya tanpa menyapanya, Darel sebenarnya ingin berbicara pada Anya dengan keadaannya akhir-akhir ini Anya lebih banyak diam dan lebih suka menghabiskan waktunya sendirian, tapi Darel tidak yakin ingin menegurnya sekarang.

"Nggak usah natap punggung gue, kalau Lo mau bicara sama gue bilang aja.."Ucap Anya lalu menoleh kebelakang menatap Darel dengan wajah datarnya , iya menyadari bahwa sedari tadi Darel terus memandangi nya.

Kemudian Darel tersentak kaget dan terbatuk-batuk saat Anya menyadari bahwa iya sedari tadi sedang memperhatikannya.

"Sok tau Lo!! Gue ngelamun! Nggak usah ke PDan deh Lo!.."Ujar darel mengelak iya berbohong.

Anya hanya mengindikkan bahunya ke atas lalu menaikkan alisnya satu, kemudian kembali berbalik memunggungi Darel.

"Anya.."Panggil Darel

Anya tersenyum, sudah dia duga bahwa Darel ingin berbicara dengannya, kini Anya dengan cepat merubah mimik wajahnya dengan datar lalu kembali menoleh.

"Apa?.."Tanya Anya sedikit ketus

Darel pun berjalan menghampiri Anya dan mengambil kursi untuk duduk di sebelahnya.

"Gue mau ngomong sesuatu sama Lo.." Ucap Darel dengan wajah serius lalu memperbaiki posisi duduknya menghadap tepat di depan Anya.

*Jangan ngungkapin perasaan lagi deh El...*

"Apa? Ngomong aja..." Jawab Anya sesantai mungkin.

"Akhir-akhir ini gue perhatiin , kok Lo kebanyakan diam dan suka menyendiri sih?..." Tanya Darel penasaran walaupun iya memasang mimik wajah santainya.

Anya meneguk air liurnya susah payah, kemudian beralih menatap Darel kembali dan sedikit berfikir untuk mencari topik untuk bahan pembicaraan yang tepat. Karena Anya belum siap untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Hahaha... Nggak kok gue biasa aja tuh..." Tawa Anya begitu keliru iya bahkan susah payah mengatur raut wajahnya agar terlihat biasa saja.

Darel seperti peka dan tahu akan sesuatu, iya kemudian menggenggam tangan Anya dan menatap wajah nya begitu dekat.

"Lo bohong! Gue tau Lo ada masalah, gue bukan anak kecil yang mudah di bohongin. Gue tau Lo nyembunyiin sesuatu dari gue kan?..." Ucap Darel menebak, bukan menebak lebih tepatnya iya sedikit mendesak Anya agar berbicara yang sebenarnya pada dirinya.

DAREL AKSARA PRASETYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang