Bab 34 (Tentang Solo)

6 6 0
                                        

Vote Coment jangan lupa

Happy reading
*****

Dan kini ku tau arti hujan di  ini

Rannia Krishna


____________////____________

Pagi ini sedikit mendung, dibalik kaca jendela ribuan titik air hujan mulai turun silih berganti.

Ini adalah pemandangan yang Rann nantikan. Melihat rintik-rintik air hujan mulai membasahi bumi.

Namun, kali ini tak seperti biasanya. Ada sedikit rasa yang sulit di utarakan.

Rann menuruni tangga menuju ruang makan. Pagi ini akan di mulai dengan sarapan bersama di rumah baru ini. Dilihatnya seluruh anggota keluarga telah berkumpul siap untuk menyantap hidangan.

"Bell, ayo cepat sarapan, udah lapar nih, cacing di perut kakak udah demo nih."

"Pagi sayang," sapa Nia yang terkekeh dengar sapaan David.

Rann duduk di kursinya, siap untuk menyantap nasi goreng panas yang menggoda David yang tengah keroncongan.

Baru saja tiga suapan, Rann di kejutkan dengan perkataan Krishna.

"Bell, Papa mau bicara serius."

"Kemarin Papa sudah bicarakan masalah yang kemarin dengan keluarga di Solo." Krishna menghela nafas kasar, berusaha sebisa mungkin agar Rann tidak kecewa.

"Papa tidak bisa berbuat banyak sayang, semua ini untuk menyelamatkan perusahaan Om Surya, maafkan papa sayang."

Mendengarnya membuat Rann seakan-akan mendapat tamparan keras.

Ini sudah jelas, perjodohan itu memang akan terjadi. Entah apa yang ada dalam fikiran orang tuanya.

Di jaman modern ini masih berfikiran tentang perjodohan, terlebih lagi pada putri tunggalnya.

Rann meletakan sendoknya perlahan. Kemudian beranjak dari kursinya. Mengambil jaket dan tasnya lalu berlari keluar rumah meninggalkan semua yang masih duduk di tempat.

"Issabell ...!!!" teriak David yang turut berlari keluar mengejar Rann yang mulai hanya menampakan punggungnya.

"Issabell, mau kemana??" tanya David yang berhasil mencekal tangan Rann.

"Issabell mau pergi Kak, lepas!" Rann meronta mencoba lepas dari cekalan David.

"Mau kemana??'' kini David berbalik memeluk Rann erat.

"Issabell mau pergi Kak, pergi yang jauh biar gak ada lagi yang bisa maksa Issabell. Issabell capek! Issabell capek drama terus seperti ini!!" Rann hanyut dalam pelukan David.

"Satu tahun Issabell berusaha berubah buat jadi lebih baik lagi, gak dingin, biar lebih ceria lagi, gak kasar, gak manja, gak semaunya sendiri, satu tahun kak!! Satu tahun Issabell mencoba!!" teriak Rann yang lepas kendali.

"Bahkan kakak sendiri juga tau siapa Issabell, bukan? Bagaimana Issabell mencoba demi kalian, demi kita!! Dan kini, atas nama keluarga kalian menghancurkan segalanya!!"

"Kak lepasin Issabell, Issabell mau ketemu langsung sama Eyang" lirih Rann.

David yang mendengarnya turut prihatin dengan keadaan sepupunya. Dia tau bagaimana keadaan Rann terakhir kali sebelum mereka bersama.

Rann sang bad girl yang susah di atur, acuh, cuek, dingin, berbeda dengan Rann yang sekarang yang perlahan mulai berubah Sikapnya.

"Kakak antar, yah?" tawar David berusaha menenangkan, Rann hanya mengangguk meng-iya-kan.

SamRannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang