Bab 29 (Kakak juga merasakannya)

8 9 0
                                    






David terbangun dari mimpi indahnya setelah bunyi nyaring alarmnya mengejutkannya. Waktu menunjukan pukul 04.05 WIB. David bergegas mengambil air wudhu kemudian mendirikan sholat tahajud.


Malam ini terasa begitu cepat karena dia baru menyelesaikan tugasnya tepat pukul 00.05 WIB.


Dibantu dengan Dafa dan Dimas yang menginap di sana, dengan maksud awal untuk menemaninya dan Rann. Karena ini adalah malam kedua mereka bermalam di rumah baru. Apalagi, kini mereka hanya tinggal berdua.


David beranjak dari mihrabnya, bergerak menuju kamar Rann. Perlahan, tangannya mulai membuka pintu dan berhasil menampakan seorang gadis cantik dengan balutan kain putih panjang yang menambah keanggunannya.


Gadis itu mengembangkan sudut bibirnya saat melihat David di ambang pintu.


"Kakak kira, belum bangun, Bell," ucap David padanya.


David tau, tadi malam Rann dan teman-temannya tidur hingga larut. Karena itu, David menemui Rann. Takut-takut kesiangan sholat subuh.


"Yang lain kemana?" David mengedarkan pandangannya.


"Masih belum bangun kak. Tapi, nanti kalo udah adzan, Issabell bangunin," jawab Rann sekenanya.


"Baiklah, kalo gitu, Kakak tinggal dulu," ucap David kemudian berlalu meninggalkan Rann yang masih duduk manis di mihrabnya.


*****





Malam ini Rann mimpi buruk, karenanya Rann terbangun kaget.


Rann meraih ponselnya, dilihatnya waktu menunjukan pukul 04.00 WIB. Rann bergegas kemudian membangunkan teman-temannya.


"Al, bangun, tahajud." Rann membangunkan Alika yang tepat di sampingnya.





"An, Mey, Ra, Will, Saf, Nay bangun, bangun woi tahajud." 


Rann membangunkan mereka satu persatu, kemudian bergegas ke kamarnya untuk tahajud, diikuti Alika di belakangnya yang berjalan sempoyongan menahan kantuk.


Rann memasuki ke kamarnya, lalu ke toilet untuk mengambil air wudhu. Sedangkan Alika duduk di ranjang menunggu giliran.


Keluar dari toilet Rann, menemukan Alika tengah kembali terlelap di atas ranjang.


"Al, bangun, wudhu sana." Rann menggoyangkan lengan Alika.


Perlahan Alika kembali membuka matanya, kemudian beranjak ke toilet. Sementara Rann kembali melanjutkan sholatnya.


Perlahan pintu mulai terbuka, menampakan sosok cowok dengan balutan baju koko putih dan peci hitam tengah tersenyum padanya. Dengan senang hati Rann yang tengah duduk di atas mihrabnya berbalut kain putih membalas senyum manis itu.


"Kakak kira, belum bangun, Bell." 


"Yang lain kemana?" sambungnya.


"Masih belum bangun, Kak. Tapi, nanti kalo udah adzan subuh, Issabell bangunin," jawab Rann sekenanya.





"Baiklah, kalo gitu, Kakak tinggal dulu," ucap David kemudian meninggalkan Rann yang masih duduk manis di mihrabnya.


"Siapa Rann?" tanya Alika yang baru saja keluar dari toilet.


"Kak David," jawab Rann singkat sedangkan Alika hanya ber-oh ria saja kemudian mendirikan sholat tahajud.


Adzan subuh telah berkumandang. Rann dan Alika yang tadinya tengah membaca Al-Quran, kini beranjak untuk membangunkan teman-temannya.


SamRannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang