Semua sahabat Rann berkumpul di parkiran sekolah, tepat di samping mobil Mey, tengah menunggu kejelasan dari sahabat karib mereka.
Mata mereka manyapu bersih semua pemandangan yang ada, namun tak ada tanda-tanda kedatangan Rann.
Pandangan mereka tertuju pada satu mobil mewah yang baru saja terparkir di sana, mobil itu begitu asing bagi mereka.
Sudah cukup lama mobil itu berhenti, tapi tak kunjung menunjukkan siapa yang ada di dalamnya.
"Woi, ada anak baru yah?" tanya Anna pada sahabatnya namun hanya mendapat angkatan bahu secara serempak.
"Eh, eh, liat tuh. Kayaknya ada yang mau keluar dari mobil mewah itu," ucap Safna seraya menunjuk kearah mobil tersebut dengan pintunya yang perlahan mulai terbuka.
Pintu terbuka lebar, terlihat seorang gadis keluar darinya. Gadis cantik yang sukses membuat mereka melongo tak percaya.
"RANN!!!"
Serempak mereka mengucapkannya dengan nada kaget tak percaya. Kemudian mereka berlari mendekati gadis itu.
Rann hanya tersenyum dengan wajah tanpa dosanya, menampakan sederetan gigi putihnya, membuat yang lain makin gereget aja.
"Maksud lo apa hah?!" tanya Mey dengan nada sok marahnya.
"Lo kira keren apa, Buat kita semua kayak gini?" sambung Anna turut meluapkan perasaanya.
"Lo tau gak? Kita semua tuh khawatir sama lo," timpal Alika dengan nada yang lumayan tinggi dan sukses membuat semua yang ada saling bertukar pandangan karena bingung.
Untuk pertama kalinya Alika berani berkata dengan nada tinggi apa lagi pada Rann.
"Ehemm!"
Terdengar suara seseorang dari dalam mobil yang sedari tadi tak di sadari keberadaannya, karena mereka yang terlalu sibuk dengan amarah satu sama lain.
"Issabell, kak David pergi dulu ya," pamit kak David pada Rann.
Awalnya David akan langsung pergi namun ia urungkan saat melihat teman-teman Rann mendekat. Rasa ketertarikannya pun muncul saat salah satu dari mereka bersuara.
"Jangan di bully, dia kesayangan," ucap David pada teman-teman Rann kemudian melajukan mobilnya meninggalkan sekolah.
Sementara yang di parkiran hanya melongo mendengar penuturan David.
"Lo semua dengarkan? Jangan di bully, dia kesayangan," ujar Rann dengan senyum kemenangannya.
"Pd jreng lo ngomong kayak gitu. Lo tau gak?"
"Gak tau, kan lo gak ngomong." dengan pd-nya Rann memotong ucapan Tiara, sukses membuat Tiara mendidih.
"Setelah lo tulis pesan itu, kita semua cemas gak karuan, kita kira, lo pindah rumah dan pindah sekolah keluar kota." Tiara meluapkan semua kemarahannya.
"Hehhe, gak, gue cuma pindah rumah doang."
Rann menunjukkan sederet gigi putihnya.
"Udah ah, kelas yuk. Capek tau berdiri terus disini, kayak orang di hukum aja," ujar Rann.
Mereka mengangguk kemudian berjalan memasuki sekolah, menyusuri koridor kelas. Kemudian berpencar menuju kelas masing-masing. Rann beriringan dengan Tiara dan Alika menuju kelas, langkah mereka terhenti saat melihat pemandangan yang cukup aneh di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SamRann
RomanceKisah tentang lika liku cinta anak SMA. Rann seorang pelajar dengan otak cerdas dan tawaran masa depan yang gemilang dengan gelimang harta keluarga. Ketika diawal Rann masuk dunia SMA, di pertemukan dengan seorang senior yang berhasil mencuri perhat...