Bab 35 (Bolos)

8 6 0
                                    

Tiada masa paling indah, masa-masa penulisan

Hehehe

Happy reading

_________""""________



Perlahan Rann membuka matanya. Suasana sudah kembali seperti semula. Kamarnya sudah kembali karena semalam Rann tiba di Jakarta.
Rann meraba sekitarnya, mencari benda pipih kesayangannya itu.

"Astaghfirullah! Gue kesiangan!" pekik Rann saat melihat jam menunjukkan pukul 06.15

Dengan cepat Rann bergegas bersiap-siap untuk bersekolah. Secepat kilat pula Rann menuruni tangga. Dilihatnya keduanya orang tuanya tengah sarapan namun tak ada David disana.

"Bi, Kak David mana?" tanya  Rann pada Bi Minah yang tengah menyiapkan sarapan.

"Tadi pagi-pagi sekali sudah berangkat, Non."

"Sayang, sini sarapan," ajak Nia pada putrinya itu.

"Malaikat belum ngembaliin nafsu makan Issabell, Mah" jawab Rann seraya mencium punggung tangan kedua orang tuanya kemudian berlalu.

*****


"Kak! tungguin princess dong, masa iya princess di tinggal, kan gak lucu!" teriak megha pada Samudra yang tengah bersandar di mobilnya.

"Lama banget sih kamu! udah siang nih! tu apaan lagi nenteng sepatu."

"Hehe ... abisnya kakak buat Megha gugup sih."

"Udah cepetan naik, udah kesiangan."

"Ish!" decak Megha memanyunkan bibirnya karena tak terima.

Mobil melaju membelah padatnya jalanan kota. Seperti biasanya, Samudra akan mengantarkan Megha lebih dulu sebelum berangkat ke sekolah.

Tahun ini, Megha duduk di bangku kelas 9 SMP. Jika sebelumnya, Kakaknya yang mengantarkan Megha, tapi tahun ini, Samudra yang ambil alih semuanya.

Tepat di parkiran sekolah, mobil berhenti. Megha turun dan hanya menyisakan Samudra seorang diri. Tak mau berlama-lama dan takut telat, Samudra kembali melajukan mobilnya.

"Sam, gila lo! Kok jadi Cemen gini sih mikirin cewek," decak Samudra menyadarkan dirinya yang tengah memikirkan senyum manis Rann.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang karena hari ini belum terlalu siang dan kemungkinan telat sangat tipis.

Namun keberuntungan sedang tidak memihak Samudra. Ban belakang mobilnya bocor dan mengharuskannya mampir ke bengkel. Secara otomatis, hal itu cukup menyita waktunya.

Benar saja, hari ini Samudra telat sampai sekolah. Sungguh suatu kesialan yang tak terduga.

Untuk pertama kalinya dia telat di sekolah barunya. Entah bagaimana caranya dia memasuki sekolah nantinya.

"Pake bocor ban segala sih Lo, jadi telat kan gue," dengus Samudra saat sempai di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat.

Pandangannya teralihkan pada sesosok gadis yang tengah berdiri menghadap gerbang, sepertinya gadis itu senasib dengan Samudra.

"Rann??"  gumam Samudra saat gadis itu membalikkan badannya, menampakan wajahnya. Samudra membuka kaca mobilnya, menyapa gadis cantik itu.

"Rann ...," sapa Samudra dan yang di sapa tampak kebingungan.

*****


"Udah pak, sampai sini aja," ujar Rann.

Rann turun tepat di depan gerbang sekolah dan naasnya, gerbang sekolah telah tertutup rapat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SamRannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang