Benar, hidup memang akan selalu beriringan dengan kejujuran dan tantangan.
Nayla kharisma.
_______________
Viona mulai memutar botol kembali, kini botol itu berhenti tepat di depan Tiara.
"Turut or dare?" dengan cepat pula Viona bertanya.
"Dare deh," jawab Tiara ragu.
"Suapin kak David satu potong martabak." Ucapan Rann sukses mengejutkan semua yang ada. Tak ada yang menyangka kegilaan yang dilakukan Rann.
"Gila lo! Mau bunuh gue lo!" Bantah Tiara.
"Eits ...bitu dare buat lo," timpal Anna tersenyum smirk.
"Ayolah Tiara," lirih Alika dengan senyum simpulnya.
"Ok, fine!"
Tiara pasrah dan mulai beranjak untuk mendatangi kamar David. Tiara berjalan pelan dan sesekali menengok ke belakang.
Ingin rasanya dia kembali dan menghentikan ke konyolan ini. Namun, dari belakang, sahabatnya malah setia mengikuti.
"Ayo sana," ucap Viona lirih.
"Gila lo Rann," bisik Alika tepat di telinga kiri Rann. Sedangkan Rann hanya tersenyum tanpa dosa.
Tiara mengetuk pintu kamar David, 10 detik kemudian pintu mulai terbuka dan menampakkan sesosok cowok berdiri tegak di depan Tiara.
"Ada apa ya?" tanya David heran.
"Kk-kak," ucap Tiara terbata-bata sementara semua sahabat-sahabatnya tengah terkekeh melihat Tiara yang gemetar.
"Kak-kakak bisa buka mulut?" ucap Tiara kembali dengan nada terbata-bata, seraya mengangkat tangan kananya yang berisi sepotong martabak dengan coklat yang meleleh tepat di depan David.
Mata Tiara terbelalak saat melihat tangan David mencekal tangan Tiara. David mengangkat kedua alisnya.
"Tadi, tadi kak tadi-" ucapan Tiara masih terbata-bata sukses membuat David semakin bingung.
"Aku lagi main TOD kak," ucap Tiara dengan menundukkan kepala tak berani manatap David.
Tanpa di duga, David meraih tangan Tiara dan memasukan potongan martabak itu ke dalam mulutnya yang membuat Tiara dan yang lainnya tercengang.
"Mmm, udahkan?" ucap David dengan senyum manisnya.
"Udah sana kembali ke kamar, udah malam," sambung David menunjuk kearah Rann dan teman-temannya.
Tiara mengangguk kemudian berbalik menuju teman-temannya yang sedari tadi mengintip di belakangnya.
Mereka tak henti-hentinya meledek Tiara yang sudah manampakan rona merah di pipinya, karena tak tahan dengan rasa malunya pada David.
"Achieeee," Safna heboh sendiri dibuatnya.
"Ehemmm!" timpal Meysha tak tahan melihat wajah merah sahabatnya itu.
"Apaan sih lo semua? Puas?!" akhirnya Tiara angkat suara setelah puas mendapat banyolan teman-temannya.
"Udah-udah, lanjutin aja yuk." Rann berusaha mengalihkan pembicaraan karena kasihan melihat Tiara, Rann juga sadar semua ini karena ulahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SamRann
Roman d'amourKisah tentang lika liku cinta anak SMA. Rann seorang pelajar dengan otak cerdas dan tawaran masa depan yang gemilang dengan gelimang harta keluarga. Ketika diawal Rann masuk dunia SMA, di pertemukan dengan seorang senior yang berhasil mencuri perhat...