Yok dilanjut
Happy reading
________"Assalamualaikum."
Terdengar salam dari lantai bawah, dan tak lama setelah itu terdengar percakapan beberapa orang. Rann yang penasaran pun memutuskan untuk keluar dari kamar dan melihat apa yang terjadi.
"Kak, siapa di bawah?" tanya Rann saat berpapasan dengan David di tangga, rupanya David juga penasaran.
"Kayaknya, Mama, Papa."
"Sayang ...," teriak Nia saat melihat keduanya menuruni tangga.
"Mama ..,." pekik Rann seraya mengbambur kedalam pelukannya, tak lupa pula mencium takdim punggung tangan kedua orang tuanya.
"Oleh-olehnya mana??" tanya Rann dengan nada manjanya.
"Kamu ini," ucap Krishna yang gemas dengan putrinya.
Untuk kesekian kalinya Krishna bisa melihat tingkah manja putrinya itu setelah kejadian beberapa waktu lalu.
Nia mengeluarkan semua barang bawaannya dari Solo. Kebanyakan adalah barang brand ternama.
Maklum, karena dia kini seorang ibu-ibu sosialita yang terus mengikuti perkembangan zaman. Rann yang melihatnya hanya melongo tak percaya.
Jangan tanyakan bagaimana dompetnya saat ini. Karena dengan posisi Krishna sebagai seorang CEO di perusahaan yang dia bangun dengan kerja kerasnya itulah, kini keluarganya bosa dibilang lebih dari kata cukup.
Krish company, nama perusahaannya yang kini tengah ia kembangkan agar lebih maju lagi.
"Kenapa? Ayo dipilih sayang." Nia menatap heran pada Putri tunggalnya itu.
"Gak ah, Ma, buat Mama aja."
"Bell, bell, Mama kamu itu ibu sosialita yang tau brand terkini. Sedangkan kamu, satu dres mini aja gak ada di daftar pakaian kamu" ujar David sedikit terkekeh.
"Tau apa kak David?'' ketus Rann.
"Semua orang juga tau, Issabell, kamu itu tidak pernah mengenakan dress satupun, jadi dengan mudah orang bisa menyimpulkan."
"Tau ah, kak David."
"Udah sayang, David memang benar, ayolah beri sedikit perbedaan penampilan kamu, sayang," timpak Krishna.
"Maaf, Issabell nyaman dengan ini, kak David aja tuh suruh pakai dress biar modis, wleee."
"Awas kamu yahhh."
Nia dan Krishna hanya terkekeh melihat dua remaja ini. Memang terkadang ada keinginan di hati Nia untuk merubah sedikit penampilan putrinya agar terlihat sedikit feminin. Karena jika dilihat keduanya jauh berbeda.
Nia seorang ibu-ibu sosialita yang tau berbagai brand terkini dan berpenampilan modis.
Sedangkan Rann, remaja yang tak pernah peduli dengan fashionnya.
Yang ada dalam fikiran Rann adalah yang terpenting menutupi dan terasa nyaman tanpa memandang modis kekinian.
"Vid, ini ada titipan buat kamu." Krishna menyerahkan amplop cokelat pada David.
"Titipan? Surat? Dari siapa, Pa?"
Bukan David tapi Rann yang buka suara. Sedangkan David hanya menerimanya saja dengan banyak tanda tanya di otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SamRann
RomanceKisah tentang lika liku cinta anak SMA. Rann seorang pelajar dengan otak cerdas dan tawaran masa depan yang gemilang dengan gelimang harta keluarga. Ketika diawal Rann masuk dunia SMA, di pertemukan dengan seorang senior yang berhasil mencuri perhat...