08 : Someone You Love

504 60 15
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Pagi ini Pond bangun dengan penuh suka cita, pasalnya setelah sekian tahun lamanya, akhirnya dia bisa bangun dari kamarnya sendiri serta melihat kakaknya yang lagi menggeser gorden jendela.

"Selamat pagi nong!" Sapa Perth cerah.

"Pagi phi!" Sahut Pond tidak kalah cerah, apalagi ketika Perth menyisir surai hitamnya, sempurna pagi harinya.

"Nong mau sarapan apa?" Betapa lembutnya suara Perth bertanya kepada adiknya yang tampan.

"Nasi basil...!" Seru Pond semangat yang membuat Perth terkekeh. Senang dia melihat adiknya semangat begini.

"Ya sudah, mandi gih! Ini hari pertama nong masuk sekolah kan? Ntar telat!"

Pond mengangguk semangat, kemudian dia segera bangkit dari tempat tidurnya dan melangkah riang gembira menuju kamar mandi.

Tidak butuh waktu lama bagi Pond untuk mandi.

Pond tersenyum lebar ketika dia dapati pakaiannya sudah disiapkan oleh Perth. Bagi Pond, Perth adalah kakak terbaik. Tapi tidak tahu apa pendapatnya jika dia tahu kalau Perth berprofesi sebagai pelacur. Akankah dia masih menganggap Perth sebagai kakak terbaik atau malah sebaliknya.

Cup!
Pond mengecup singkat pipi tembem Perth dari belakang serta menggantungkan dagunya di bahu Perth, kedua tangannya melingkar di pinggang Perth, betapa intimnya posisi mereka.

Perth menyentuh pipi Pond sebentar di sela senyum manisnya.

"Manjanya kamu nong..."

"Biarin!" Cetus Pond tidak peduli dan malah mencium pipi tembem Perth.

"Wangi!" Puji Pond untuk masakan Perth yang hampir matang, dia masih memeluk Perth dari belakang.

"Benarkah?" Tanya Perth singkat.

"Empnnn..." Gumam Pond masih memeluk manja kepada kakaknya.

Jika di sini pagi Perth dan Pond berwarna cerah maka di sini...

Saint mengambil roti dan mengoleskan selai susu coklat diatasnya, kemudian dia makan dengan tenang tanpa ada seorangpun di sisinya.

Kelihatannya tenang karena pada kenyataannya memorinya memutar ulang ketika dia dan Perth sarapan bersama.

Segera Saint cari kontak Perth, begitu ketemu langsung dia telepon.

"Selamat pagi, sampai kapan kamu di rumah, ini sudah seminggu lamanya kamu dari rumah sakit!" Ucap Saint to the point, sudah 3 Minggu lamanya Perth tidak menginap di rumah Saint.

"Ma-maaf phi, Minggu depan ya phi... Karena aku harus cari alasan supaya nongku tidak curiga." Balas Perth pelan takut terdengar oleh Pond. Sebenarnya Pond penasaran kenapa Perth harus pergi keluar untuk mengangkat telepon.

"Minggu depan? Kamu sudah lupa ya kenapa aku membayar mu?" Respon Saint tidak pandai mengungkapkan kata kalau saat ini dia merindukan Perth. Kalau kangen bilang boss, bukan malah menyakitinya dengan kata-kata kasar.

Mana mungkin Perth lupa kenapa Saint membayarnya.

"Tolong mengertilah phi, nongku tidak tahu kalau aku bekerja sebagai..."

"Itu bukan urusanku! Pokoknya aku tidak mau tahu, nanti sore kamu sudah berada di rumahku!" Potong Saint terkesan egois, padahal dia cuman kangen dengan Perth yang selalu mengusik hati dan pikirannya.

Tuuut...
Perth hanya bisa menghela nafas panjang, Saint sudah mengakhiri panggilan.

Dan Saint sendiri merutuki dirinya sendiri, heran dia kenapa dirinya sangat merindukan Perth. Dirinya sungguh susah menerima kenyataan bahwa dirinya sudah jatuh cinta kepada Perth, pria yang dia bayar untuk menghangatkan ranjangnya.

Life Goes On 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang