33 : Pregnant

269 32 21
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Satu minggu kemudian...

Keadaan sekitar pustaka sekarang cukup ramai. Banyak mahasiswa mahasiswi yang berdatangan dari berbagai jurusan. Saking ramainya beberapa mahasiswa mahasiswi saling berdesakan untuk berebut tempat duduk yang paling cepat jaringan wifi nya.

Sementara Perth lebih memilih duduk di taman pustaka yang berada di depan pustaka. Di sana tersedia beberapa kursi dan meja, lalu disanalah Perth duduk sambil memeluk perutnya yang sejak tadi pagi mulai sakit, padahal biasanya dia cuman mual dan pusing.

Sesekali dia meringis karena menahan rasa sakit. Karena banyaknya orang yang terlalu fokus dengan pekerjaan masing-masing membuat para mahasiswa mahasiswi lainnya tidak menyadari bahwa Perth sedang tidak enak badan.

"Sshhh ehmnpnnn... " Ringis Perth, sesekali dia meminum air yang sedari tadi dia genggam berharap rasa sakit dan mual itu segera hilang.

"Pleasee, jangan sakit sekarang," Ucap Perth dalam hati sebab sekarang dia lagi mengerjakan tugas kuliah, kalau di rumah pasti tidak bisa dia kerjakan karena ada Saint.

Ditengah Perth yang sedang menahan rasa sakit, tiba-tiba ada seseorang memegang bahunya membuat Perth menegakkan kepalanya untuk melihat orang tersebut.

"Hey kamu, kenapa disini sendirian?" Tanya Nanon dengan nada lembutnya. Sebab tak biasanya Perth sendirian mengingat dimana ada Perth maka di situ ada Santa dan kawan-kawan.

Nanon menatap khawatir saat melihat muka Perth yang pucat. Belum lagi ekspresi wajah Perth seperti seseorang yang sedang menahan rasa sakit.

"Kamu sakit?" Tanya Nanon lagi karena Perth belum juga menjawab pertanyaannya.

Perth menggeleng, "Hanya saja perutku tiba-tiba sakit." Kilah Perth terdengar lemah nada bicaranya.

"Aku antar kerumah sakit ya, ayo..." Baru saja Nanon hendak menarik tangan Perth, tapi sudah di cegah oleh Pawat.

"Yang bener aja Nanon! Kita bentar lagi masuk kuliah, kelompok kita juga yang pertama presentasi. Kamu mau kelompok kita mendapat nilai C? Jangan lupa, Bu Yuri itu killer dan tidak segan-segan memberi nilai D dan E pada mahasiswa mahasiswi." Ujar Pawat memperingati Nanon. Tidak semua matakuliah Perth dan Nanon sekelas, Perth lebih banyak kelas pagi sementara Nanon kebanyakan mengambil kelas siang.

"Bener Nanon, ini aja Namtan sudah ngirim pesan tuk menyiapkan infokus dan bahan buat presentasi nanti." Tambah Gemini kemudian dia memperlihatkan chat dari Namtan pada Nanon.

"Aku tidak apa-apa kok Nanon, jadi tidak perlu ke rumah sakit, beneran, sumpah! Cuman sakit biasa, bentar lagi juga hilang kok sakitnya." Perth tidak mau merepotkan Nanon maupun punya hutang budi dengan Nanon.

Tapi sayang Nanon tidak percaya dengan kalimat yang terucap dari bibir ranum tersebut. Sehingga dia berikan ranselnya kepada Pawat. "Aku ke apotik depan kampus dulu ya, kalian berdua tolong di sini dulu tuk jagain Perth," Titah Nanon pada kedua teman yang dia dapat selama kuliah. Perth sendiri mendengar dengan jelas kalimat perintah Nanon kepada kedua temannya, namun karena rasa sakit di perut Perth membuat dia tidak sanggup untuk protes apalagi mencegah Nanon yang sudah pergi untuk ke apotek yang letaknya tidak jauh dari kampus mereka.

"Gemini, gimana nih?" Tanya Pawat sambil mengarahkan pandangannya kepada Perth yang masih menunduk dan memeluk perutnya dengan erat.

"Ya gak gimana-gimana, tungguin aja disini." Jawab Gemini santai karena dia memang easy going.

Kini mereka berdua pun mengambil tempat duduk di samping Perth.

"Cih!! Nyusahin banget sih jadi orang." Ujar Pawat dengan nada pelan tapi masih dapat di dengar oleh Perth sebab dia duduk tepat di sebelah Perth.

Life Goes On 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang